Darilaut – Dr. Bambang Susantono dari The Asian Development Bank (ADB) mengatakan transisi energi sangat berperan penting dalam menghadapi perubahan iklim.
Menurut Susantono Asia Pasifik bertanggung jawab atas 50% emisi gas rumah kaca global dan 25% emisi global tahunan dari pembangkit listrik tenaga batu bara.
Karena itu, transisi energi sangat diperlukan dan menjadi hal dasar untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Transisi energi harus dilakukan secara merata dan inklusif dalam konteks apapun.
Hal ini disampaikan Susantono dalam Webinar Nasional bertajuk “Transisi Energi: Menuju Pembangunan Berkelanjutan” pada Kamis (17/2).
Webinar digelar Science20 (S20) yang diketuai oleh Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia/AIPI), Prof. Mohammed Ali Berawi (Universitas Indonesia/UI), Dr. Mego Pinandito (Badan Riset dan Inovasi Nasional/BRIN) dan Dr. Bambang Susantono (ADB) bersama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Kegiatan ini untuk memastikan ekosistem transisi energi yang optimal serta menyukseskan inisiatif konkret G20 2022.
Melansir Ui.ac.id, Jumat (18/2) sistem energi mengalami transisi yang cepat melalui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini serta permintaan global akan energi yang terjangkau, bersih dan terbarukan.
Komentar tentang post