Darilaut – Topan Freddy yang mendarat di wilayah Macuze, distrik Namacurra, Provinsi Zambézia, Mozambik, membawa hujan lebat dan banjir di tengah situasi wabah kolera yang terus menyebar di Afrika bagian selatan.
Layanan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menjelaskan hingga 12 Maret, di Mozambik jumlah kumulatif kasus kolera mencapai 8.465 kasus di 32 distrik.
Ini merupakan peningkatan 1.114 dalam seminggu terakhir, kata OCHA.
Institut Meteorologi Nasional (INAM) melaporkan bahwa siklon tropis Freddy mendarat kedua kali di Mozambik pada 11 Maret, antara pukul 18.00 dan 20.00 waktu setempat, di wilayah Macuze, distrik Namacurra, provinsi Zambézia, dengan angin maksimum dari 148 km per jam dan hembusan hingga 213 km per jam.
Hujan lebat (lebih dari 150 mm per 24 jam) diperkirakan terjadi di pesisir tengah Mozambik. Dalam dua hari ke depan, hujan lebat di atas 200 mm per 24 jam diperkirakan terjadi di Zambezia, Sofala, Manica, Tete, dan Niassa.
Freddy diperkirakan akan tetap berada di Mozambik selama tiga hari ke depan dan bergeser pada 15 Maret.
Sungai Licungo sedang diawasi secara ketat oleh otoritas nasional, karena kekhawatiran akan hujan lebat di daerah tersebut.
Jumlah pengungsi saat ini 9.900 orang, dan 166.600 orang terkena dampak di Sofala, Gaza dan Inhambane. Sementara sebanyak 580.000 orang diperkirakan berisiko terkena Topan Freddy.
Komentar tentang post