Darilaut – Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Sarwono Kusumaatmadja, mengatakan, Indonesia dikenal memiliki kemampuan laten untuk memberi solusi bagi perubahan iklim karena kekayaan sumber daya alamnya.
Indonesia, kata Sarwono, menjadi rumah bagi hutan mangrove terluas di dunia, hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia, dan masih ada aset alam lain. Meski aset alam ini mengalami degradasi, tetapi masih dapat diandalkan.
Dalam diskusi “Solusi Iklim dari Alam untuk Alam” Selasa (27/10), menurut Sarwono, riset lain juga menyebutkan jika suatu bentang alam masih utuh, baik di wilayah daratan atau kelautan, mampu menahan kerusakan yang disebabkan oleh perubahan iklim.
Mengembangkan potensi alam yang tinggi ini menjadi bagian dari komitmen untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia. Implementasi solusi berbasis alam pun perlu memperhatikan modalitas dan mempertimbangkan kondisi Indonesia saat ini.
Direktur Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan di Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan KLHK, Belinda Margono, mengatakan, dari lima sektor untuk meraih target NDC Indonesia, sektor kehutanan memainkan peranan penting karena menanggung sekitar 17,2 persen dari total target 29 persen.
Komentar tentang post