Darilaut – Badai tropis Agaton dengan nama internasional Megi menewaskan sedikitny 25 orang dan delapan hilang di Visayas dan Mindanao, Filipina.
Mengutip Inquirer.net Selasa (12/4) badai tropis Agaton telah melemah menjadi depresi tropis, namun sebelumnya hujan lebat mengguyur sebagian Visayas dan Mindanao yang menyebabkan sedikitnya 25 orang tewas dan delapan hilang.
Pada Senin (11/4), pihak berwenang menemukan jenazah 22 orang yang terkubur hidup-hidup di tiga barangay di Baybay City, Leyte, sehari setelah rumah mereka tertimbun lumpur dan batu-batu besar yang terlepas akibat hujan yang terus-menerus.
Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional, melaporkan dua kematian di Monkayo, Davao de Oro, yang ketiga di Cateel, Davao Oriental dan satu orang hilang di Monkayo, Davao de Oro.
Badan itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kematian itu masih divalidasi sambil menunggu laporan resmi tentang penyebabnya.
Tujuh orang dilaporkan hilang di dua desa di Baybay City, yang paling parah dilanda Agaton.
Enam dari korban dilaporkan terkena tanah longsor di Barangay Can-ipa sementara yang ketujuh adalah putra rektor Universitas Negeri Visayas yang terakhir terlihat di sebuah pantai di Barangay Guadalupe pada hari Minggu.
Walikota Kota Cebu Michael Rama, menyatakan “keadaan bencana” di kota itu pada Minggu 10 April, karena hujan terus-menerus.
Komentar tentang post