Darilaut – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko produksi perikanan masyarakat Indonesia hanya mengandalkan dari tangkapan di laut, tidak melalui proses budidaya.
“Kita ingin fokus supaya perikanan laut, kita tidak hanya berbasis pada perikanan tangkap saja, tetapi juga yang berbasis budidaya,” kata Handoko melalui siaran RRI Pro 3 FM, Minggu (18/9).
Untuk itu, BRIN menggandeng Jeju National University (JNU), Korea Selatan, untuk menjalin kerja sama teknologi, khususnya terkait budidaya perikanan laut.
Salah satu hal yang menjadi alasan BRIN menjalin kerja sama ini karena Jeju National University telah mempunyai penguasaan teknologi budidaya khususnya perikanan laut yang sangat baik.
“Mereka itu memiliki teknologi khususnya terkait budidaya perikanan laut, banyak hal yang nantinya bisa dipelajari dari mereka,” ujar Handoko.
Melalui kerja sama ini, Handoko berharap, pihaknya dapat mengadopsi beberapa teknologi budidaya ikan laut yang telah dikembangkan Jeju National University.
Menurut Handoko, peningkatan budidaya perikanan laut ini juga akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan ekosistem laut bila dibandingkan dengan perikanan tangkap.
Dicontohkan, selama ini budidaya perikanan hanya dilakukan pada beberapa jenis ikan air tawar atau payau. Nantinya akan dikembangkan untuk jenis ikan laut, seperti kerapu dan tuna.
Komentar tentang post