Darilaut – Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 8 eskavator dikerahkan untuk membersihkan material lumpur yang terbawa banjir bandang, di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung, Selasa lalu (4/8). Banjir ini merusak puluhan rumah.
Tim gabungan telah membersihkan sedimen lumpur di jalan dan di tempat umum. Jalan lintas barat sudah bisa dilalui kendaraan.
Hingga Kamis (6/8), pukul 17.30, BNPB mencatat kerusakan rumah dengan kategori rusak berat sebanyak 64 unit, rusak sedangn 34 dan rusak ringan 1.035. Untuk rumah terendam, BPBD setempat melaporkan 350 rumah terdampak.
Di samping kerusakan di sektor pemukiman, banjir bandang juga merusak tempat ibadah 1 unit dengan kategori rusak berat.
Selain itu, jalan lintas barat tertutup material longsor di Sembilan titik dengan Panjang kurang lebih 1 km. Sebanyak 70 KK mengungsi ke rumah kerabat terdekat.
Hasil pantuan BPBD setempat, peristiwa ini dipicu salah satunya hujan deras yang terjadi pada Selasa (4/8), pukul 20.30 WIB hingga 22.00 WIB.
Limpahan air dari Bukit Barisan disertai material lumpur dan bantu akhirnya melanda beberapa desa di Kecamatan Semaka. Saat kejadian, tinggi muka air bervariasi dari 30 hingga 100 cm.
Desa terdampak antara lain Desa Way Kerap, Pardawaras, Sedayu, Sukaraja, Bangunrejo, Kacapura, Karangrejo dan Sododadi.
Pascakejadian, Bupati Tanggamus menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari. Hingga kini, BPBD dan dinas terkait melakukan upaya penanganan darurat, seperti pengaktifan dapur umum, pembersihan material lumpur dan batu serta pendampingan warga terdampak.
Awal Agustus, di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara, banjir dan longsor menyebabkan 3 kecamatan terisolir sehingga pendistribusian bantuan logistik dilakukan melalui jalur perairan. 3 kecamatan tersebut yakni Helumo, Tomini dan Posigadan.
Pos Komando (Posko) telah menurunkan ekskavator untuk membersihkan lumpur maupun material longsor pada ruas jalan penghubung antara Kabupaten Bolaang Mongondow dengan Bolaang Mongondow Selatan.
Titik longsor terpantau di ruas jalan Doloduo – Molibagu, jalan Onggunoi – Pinolosian, jalan Molibagu-Momalia longsor (desa Pinolantungan), jalan Desa Tabilaa dan jalan Molibagu (belakang kuburan Molibagu) dengan kondisi gorong-gorong ambruk sekitar 3 meter.
Terdapat satu korban jiwa dan 7.046 KK atau 22.655 jiwa terdampak banjir bandang dan tanah longsor. Untuk kerusakan, BPBD Bolaang Mongondow Selatan mengidentifikasi 64 rumah rusak berat dan 29 lainnya hanyut.
Selain merusak pemukiman, bencana banjir juga merusak beberapa jembatan, seperti jembatan Kombot Timur, Salongo 1, Salongo Besar, Bakida, Sinandaka dan Pakuku Jaya.*
Komentar tentang post