Darilaut – Menghadapi masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan nelayan di sepanjang pesisir selatan Jawa untuk mewaspadai potensi perubahan cuaca ekstrem.
Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami musim hujan lebih besar dari biasanya. Diantaranya yaitu, sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau bagian selatan, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur bagian barat hingga selatan, Sulawesi, Maluku Utara bagian barat, Pulau Seram bagian selatan, dan Papua bagian selatan.
Puncak musim hujan periode 2021/2022 sendiri diprediksi akan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022.
“Pada musim peralihan, gelombang tinggi, badai, angin kencang, atau cuaca buruk dapat sewaktu-waktu terjadi. Ketinggian gelombang bisa mencapai kisaran 4 – 6 meter,” kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati saat membuka Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Kebupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa (21/9).
Sekolah Lapang Cuaca Nelayan di Gunung Kidul ini bertujuan memberikan pemahaman terkait pemanfaatan informasi cuaca dan iklim secara efektif dalam mendukung kegiatan perikanan.
Tidak sekadar meningkatkan keselamatan nelayan saat melaut, namun juga meningkatkan tangkapan nelayan saat mencari ikan. Mengingat, selama beberapa tahun terakhir ini, situasi iklim dan cuaca sangat beragam dan dinamis.
Komentar tentang post