Darilaut – Dalam 10 hari di awal tahun 2022 tercatat sebanyak 47 kejadian banjir di sejumlah wilayah di Indonesia. Kejadian banjir ini seperti di Jayapura, Jember, Solok, Balangan, Nunukan, Bungo, Aceh Timur, dan Semarang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga mencatat kejadian tanah longsor 15, cuaca ekstrem 24, serta gelombang pasang dan abrasi 1.
Dampak bencana alam sejak tanggal 1 hingga 10 Januari sebanyak 9 orang meninggal dunia, 1 hilang, 16 luka-luka, yang menderita dan mengungsi 159.893.
Adapun sepanjang tahun 2021, BNPB mencatat telah terjadi 3.092 bencana, yang didominasi bencana hidrometeorologi basah, seperti banjir, cuaca ekstrem dan tanah longsor.
Dampak dari bencana tersebut menyebabkan lebih dari dari 8 juta penduduk menderita dan mengungsi. Jumlah kejadian bencana tersebut menurun dari tahun 2020 sejumlah 4.649 kejadian, namun tetap dengan didominasi hidrometeorologi basah.
Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung selama 2 tahun terakhir tidak mengurangi upaya-upaya penanggulangan bencana untuk tetap dilakukan sebagai bentuk kewajiban dan standar pelayanan minimum di daerah, mulai dari tahapan prabencana, tanggap darurat dan pascabencana. Untuk mengukur kinerja penanggulangan bencana yang telah dilakukan.
BNPB melalui Direktorat Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana (PERB) menghitung Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) secara rutin tiap tahun sebagai wujud monitoring dan pemantauan di daerah.
Komentar tentang post