Darilaut – Diskusi Online “Dampak dan Antisipasi Pencegahan Covid-19 pada Nelayan dan Pekerja Perikanan” sebagai bentuk tanggung jawab masing-masing institusi atas meluasnya pandemi Covid-19. Penyakit ini dirasakan sangat berdampak pada profesi nelayan dan pekerja perikanan.
“Diskusi online ini merupakan komitmen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) atas dukungan beberapa pihak untuk memperoleh update, gambaran dampak, status pandemi di sentra perikanan sekaligus memperoleh masukan publik atas upaya-upaya yang telah dilakukan dan akan dilaksankaan terkait Pandemi Covid-19 ini,” kata Direktur Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan, M Zulficar Mochtar, salah satu nata sumber dalam diskusi.
Diskusi Online ini berlangsung Rabu (15/4). Selain KKP dan YPII, pada diskusi ini hadir pula National Project Officer FAO-ISLME Project, Dr Muhammad Lukman.
Menurut Lukman, saat ini ISLME Project aktif berkontribusi dalam perbaikan tata kelola usaha perikanan di kawasan ‘Large Marine Ecosystem‘ Indonesia-Timor Leste termasuk di Pantura.
“Salah satunya dengan mendorong adopsi e-Logbook pada kapal-kapal perikanan dan promosi pengelolaan perikanan secara berkelanjutan termasuk perikanan skala kecil,” kata Lukman.
Ketua Harian ISKINDO sekaligus Koordinator Nasional Destructive Fishing Wacth, Abdi Suhufan mengatakan dampak pandemi Covid-19 sangat terasa pada sektor perikanan termasuk pada nelayan dan Awak Kapal Perikanan (AKP) Indonesia.
Komentar tentang post