Darilaut – Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) mengatakan dunia sedang menuju ke dalam bencana iklim.
Bencana ini di antaranya, suhu mencapai titik tertinggi baru, kekeringan membahayakan jutaan nyawa, dan kenaikan permukaan air laut mengancam kelangsungan hidup suatu bangsa.
Penelitian menunjukkan bahwa untuk mencegah krisis yang lebih parah, dunia perlu mengambil keputusan yang tepat mengenai cara menurunkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global dan beradaptasi dengan perubahan iklim.
Itulah sebabnya Program Lingkungan Hidup Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menghasilkan dua penilaian rutin terkait perubahan iklim, yaitu Laporan Kesenjangan Adaptasi dan Laporan Kesenjangan Emisi, serta bermitra dengan kelompok lain untuk melakukan penilaian ketiga, yaitu Laporan Kesenjangan Produksi.
Dokumen-dokumen ini menganalisis keadaan iklim dan memberikan peta jalan bagi para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan, yang sering kali dikutip oleh para kepala negara dan negosiator pada Konferensi Perubahan Iklim PBB yang diadakan setiap tahun.
“Untuk mengatasi krisis iklim, kita memerlukan kebijakan yang berakar pada ilmu pengetahuan,” kata Kepala Unit Penilaian Tematik UNEP, Maarten Kappelle.
“Itulah satu-satunya cara agar umat manusia dapat menyelamatkan diri dari badai yang akan datang.”