Darilaut – Efek peningkatan gas rumah rumah kaca menyebabkan peningkatan frekuensi peristiwa pemutihan karang (coral bleaching), yang dapat mengancam keberlangsungan hidup biota laut.
Peneliti Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi, Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hedi Indra Januar, mengatakan perubahan lingkungan ini dapat menyebabkan pergeseran komposisi hewan di habitat terumbu karang.
Hal ini akan berdampak pada berbagai sektor seperti keberadaan sumberdaya ekonomis pesisir serta masalah keamanan dan ketahanan pangan produk perikanan.
“Kondisi ini tidak dapat dibiarkan, sehingga perlu membuat kebijakan konservasi untuk menyelamatkan laut,” ujar Hedi dalam webinar Jamming Session seri ke-3, Selasa (9/8). Hedi menjelaskan saat ini kerusakan terumbu karang sudah terdeteksi.
Menurut Hedi riset dampak perubahan iklim dapat menjadi salah satu riset alternatif untuk menemukan solusi penyelamatan laut di masa mendatang yakni melalui Model Ekologi.
Model Ekologi adalah sebuah alat “konstruksi dan analisis” dari basis persamaan matematika untuk membentuk grafis analitik atau simulasi, sehingga dapat digunakan untuk memahami proses ekologi yang kompleks dan memprediksi perubahan ekosistem, seperti yang terjadi akibat dampak perubahan iklim mendatang maupun polusi saat ini.
Komentar tentang post