Darilaut – Pemanasan global dan peningkatan jumlah karbon dioksida di udara dalam beberapa dekade terakhir telah merusak terumbu karang dunia.
Atmosfer yang lebih hangat meningkatkan suhu air dan karbon dioksida (CO2). Hal ini membuat air laut lebih asam.
Para peneliti telah menemukan bahwa ada ancaman lain terhadap terumbu karang. Karena itu, melindungi konektivitas terumbu karang sangat penting untuk upaya konservasi.
Mengutip dari Phys.org, sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan beberapa entitas di Australia telah menemukan bahwa untuk menyelamatkan terumbu karang dunia, para konservasionis harus melindungi koridor yang menghubungkan mereka.
Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Science, kelompok tersebut menjelaskan studi tentang sumber dan tempat tenggelamnya larva ikan, karang serta koridor penyebaran yang mempromosikan kesehatan dan keragaman di terumbu karang.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa meskipun ada jarak yang sangat jauh antara terumbu karang, masih ada hubungan di antara mereka. Koridor aliran air membawa karang dan larva ikan dari satu terumbu ke terumbu lainnya.
Tidak semua terumbu terhubung secara merata. Untuk lebih memahami hubungan antara konservasi terumbu karang dan koridor laut, para peneliti membagi koridor yang diketahui ke dalam kategori yang berbeda berdasarkan tenggelam dan sumber larva.
Komentar tentang post