Darilaut – Sebuah asteroid yang disebut ”bulan mini” atau ”bulan kembar” akan tertangkap oleh gravitasi Bumi. Fenomena ini akan terjadi pada 29 September hingga 25 November 2024.
“Asteroid ini bukan bulan kedua, tetapi karena terjebak sementara dalam orbit Bumi, beberapa media menyebutnya sebagai ‘bulan mini’,” kata Peneliti Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, Senin (23/9).
Banyak yang mengira bahwa fenomena tersebut adalah kejadian astronomis langka yang memperlihatkan dua bulan di langit secara bersamaan.
Namun, kata Thomas, istilah “bulan kembar” tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Thomas menjelaskan bahwa satelit alami Bumi, yang kita kenal sebagai Bulan, satu-satunya benda langit yang selalu terlihat mengelilingi planet kita.
“Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi yang ukurannya besar dan terlihat dengan mata telanjang,” ujarnya.
Pada periode tertentu, objek lain seperti asteroid dapat terperangkap dalam gravitasi Bumi dan sementara waktu mengelilingi Bumi. Objek ini sering disebut sebagai ‘bulan mini’ atau ‘mini moon’.
Salah satu fenomena yang menarik perhatian para astronom adalah asteroid dengan kode “2024 PT5”.
Asteroid 2024 PT5 berukuran sangat kecil, hanya sekitar 10 meter. Ukurannya jauh lebih kecil dibandingkan bulan, jadi tidak mungkin terlihat seperti bulan purnama yang kita lihat di langit.