Darilaut – Wabah virus Corona penyebab penyakit Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 telah memberi dampak pada sub sektor industri perikanan tangkap nasional. Hal ini terlihat dengan menurunnya permintaan ikan dari luar negeri sebanyak 30-40 persen.
Saat ini, menyebabkan gudang penyimpanan penuh, sehingga membuat perusahaan mengurangi suplai bahan baku. Selanjutnya, pembatasan transportasi dan pekerja di pabrik mengurangi kapasitas penyerapan ikan dari nelayan dan juga pengurangan output produksi sekitar 10 persen.
Ketua Asosiasi Pole & Line and Handline Indonesia (AP2HI), Janti Djuari, mengatakan, saat ini industri perikanan tangkap mengalami tekanan karena kesulitan dalam pengiriman bahan baku melalui transportasi laut dan terutama udara, terutama domestik dan juga luar negeri.
Selain itu, saat ini nelayan mengurangi waktu melaut dikarenakan pembatasan di Pelabuhan (karantina sebelum bersandar) dan kurangnya penyerapan dari pabrik pengolahan.
“Selain penyerapan pasar dalam negeri dan ekspor yang menurun, usaha kami terhambat pada jalur distribusi bahan baku yang terbatas karena adanya kebijakan pembatasan pergerakan orang oleh pemerintah,” kata Janti.
Menurut Indonesia program manager International Pole and Line Foundation (IPLNF), Heri, pada masa pandemik ini, usaha restoran, hotel foodservice mengalami tekanan paling berat karena permintaan konsumen menurun.
Komentar tentang post