Darilaut – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sabtu (14/1) merekomendasikan sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung api Kerinci dihindari.
Hal ini karena sewaktu-waktu Gunung api Kerinci masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.
Gunung api Kerinci berada di wilayah Kabupaten Kerinci (Jambi) dan Solok Selatan (Sumatera Barat).
Pada Sabtu pagi gunung api ini mengalami erupsi pukul 06:58 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 750 m di atas puncak (± 4555 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat.
Pusat Vulkanologi juga merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung api Kerinci dan pengunjung/ wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada di puncak Gunung api kerinci di dalam radius 3 km dari kawah aktif.
Masyarakat juga dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya atau Kawasan Rawan Bencana III.
Sementara itu, Gunung api Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar (Sumatera Barat) mengalami erupsi pada Sabtu, pukul 08.17 WIB.
Tinggi kolom letusan teramati ± 300 m di atas puncak (± 3191 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 1.8 mm dan durasi 73 detik.
Komentar tentang post