Minggu, September 24, 2023
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Hiu Berjemur, Ikan Terbesar Kedua Setelah Hiu Paus

redaksi
11 Mei 2020
Kategori : Berita, Biota Eksotis, Hiu Paus
0
Hiu Berjemur, Ikan Terbesar Kedua Setelah Hiu Paus

Hiu basking (basking shark), Cetorhinus maximus. FOTO: IUCN

Darilaut – Seperti ikan laut lainnya, hiu memiliki ciri khas yang mudah dikenal. Badan hiu biasanya memanjang berbentuk cerutu atau poros yang memungkinkan dapat bergerak dengan cepat.

Sirip ekornya berujung runcing, cuping ekor atas sering jauh lebih panjang dari cuping bawahnya. Salah satu ciri khas yang menarik adalah posisi mulutnya yang terletak di bagian bawah.

Ikan hiu tidak memiliki gelembung renang dan badannya lebih berat dari pada air, maka harus berenang terus menerus agar tidak tenggelam.

Dengan demikian tubuhnya sangat langsing dan sisik-sisik dadanya yang besar itu berfungsi sebagai hidrofoil hingga memberinya daya angkat yang besar.

Salah satu spesies ini adalah hiu berjemur (Basking Shark) dengan nama ilmiah Cetorhinus maximus.

Menurut peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nurdin Manik, hiu berjemur memiliki celah insang yang sangat panjang. Memanjang dari permukaan tubuh bagian atas ke bawah (Oseana, Volume XXIX no. 1, 2004).

Lengkungan insang dilengkapi deretan sisir halus, dengan panjang 10 cm dan jumlahnya lebih dari 1000 setiap deretan, yang digunakan sebagai saringan halus terhadap air untuk mendapatkan makanannya.

Gigi-giginya sangat kecil. Umumnya berwarna coklat abu-abu. Hiu berjemur hidup di perairan pantai, lepas pantai, dan pemakan plankton.

Hiu berjemur merupakan ikan terbesar kedua, setelah hiu paus. Panjang maksimum mencapai 15 meter, tergolong ikan pelagis dan tidak berbahaya bagi manusia.

Perkembangbiakan hiu berjemur belum diketahui dengan pasti. Spesies ini ditangkap terutama dengan tombak yang ditembakkan ketika hiu sedang berjemur di permukaan.

Advertisement

Sebaran hiu berjemur di seluruh perairan pantai Eropa Barat, Amerika Utara, Samudera Pasifik Barat dan pantai Utara Australia.

Tentang Hiu Berjemur

Menurut Oceana.org, terdapat beberapa fakta menarik mengenai hiu berjemur.

Pertama, hiu berjemur adalah ikan terbesar kedua di laut, setelah hiu paus. Tumbuh hingga panjang maksimum 40 – 45 feet (12 – 15,2 meter). Memiliki berat 10.000 pound atau 4,5 ton (4.500 kilogram).

Kedua, hiu berjemur pernah diamati melompat keluar dari permukaan air. Diduga hiu berjemur melompat karena menyingkirkan parasite di tubuhnya.

Ketiga, hiu berjemur memiliki organ hati yang besar, 25 persen dari berat badan.

Baca Juga

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

Konflik Pohuwato Terbesar Kedua di Teluk Tomini, Setelah Poso

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prihatin Konflik di Pohuwato

Keempat, hiu berjemur menyaring hingga 4.000.000 pound (1814 ton) air setiap jam saat menyaring makanan.

Kelima, hiu berjemur berenang berpasangan atau dalam kelompok besar hingga 100 individu.
Keenam, hiu berjemur betina memiliki periode kehamilan minimal 3 tahun.

Ketujuh, umur hiu berjemur diperkirakan hingga 50 tahun.

Berdasarkan kategori status konservasi Red List IUCN (The International Union for Conservation of Nature, Uni Internasional untuk Konservasi Alam), hiu berjemur termasuk spesies yang rentan atau vulnerable.

Status rentan ini diberikan untuk spesies yang sedang menghadapi risiko kepunahan di lautan di masa yang akan datang.*

Sumber: Oseana, Oceana dan IUCN

Tags: Basking SharkHiu BerjemurHiu PausIUCN
Bagikan8Tweet4KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan
Dukungan darilaut.id : https://saweria.co/darilautID
Previous Post

Hiu Berjemur yang Terancam Punah Tertangkap Nelayan Yunani

Next Post

Catatan Hiu Berjemur, Pernah Terlihat di Perairan Bali

Postingan Terkait

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

23 September 2023
Sosiolog UNG: Ini Tantangan Penjabat Gubernur Gorontalo

Konflik Pohuwato Terbesar Kedua di Teluk Tomini, Setelah Poso

23 September 2023

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prihatin Konflik di Pohuwato

Grup Merdeka Menyayangkan Perusakan Fasilitas Proyek Emas Pani di Pohuwato

Soal Kondisi di Pohuwato, Semua Pihak Menahan Diri dan Tidak Memperpanjang Tindakan Kekerasan

Massa Merusak Fasilitas Pani Gold Project dan Membakar Kantor Bupati Pohuwato di Gorontalo

Guterres Mengeluarkan Peringatan Keras Dalam Pertemuan Iklim di New York

Skala Kerusakan Akibat Badai Daniel di Libya Belum Dapat Diprediksi

Next Post
Hiu Berjemur yang Terancam Punah Tertangkap Nelayan Yunani

Catatan Hiu Berjemur, Pernah Terlihat di Perairan Bali

Komentar tentang post

Dukungan

TERBARU

Cerdas Menangkal Hoaks

200 Personel Brimob dan Tim Mabes Polri Tiba di Pohuwato

Konflik Pohuwato Terbesar Kedua di Teluk Tomini, Setelah Poso

Rektor Universitas Negeri Gorontalo Prihatin Konflik di Pohuwato

Grup Merdeka Menyayangkan Perusakan Fasilitas Proyek Emas Pani di Pohuwato

Soal Kondisi di Pohuwato, Semua Pihak Menahan Diri dan Tidak Memperpanjang Tindakan Kekerasan

Beri Dukungan disini : https://saweria.co/darilautID

REKOMENDASI

Perlindungan Ekosistem Mangrove

Monumen Alam di Pantai Panoea

InaCBT untuk Memperkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami

Bersih Sampah di Pantai Batakan

Road to IDC AMSI, Membangun Ekosistem Digital di Jawa Barat

Soal Kondisi di Pohuwato, Semua Pihak Menahan Diri dan Tidak Memperpanjang Tindakan Kekerasan

Tags

Siklon Tropis BMKG Basarnas BPBD Kemenhub gorontalo BRIN Ditjen Perhubungan Laut Samudra Pasifik teluk tomini Virus Corona KLHK BNPB LIPI JTWC sampah plastik KKP Perubahan Iklim TNI Angkatan Laut gempabumi AMSI Banjir Jepang Covid-19 Bibit Siklon Tropis

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pemilihan
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.