Darilaut – Tim ilmuwan di Jepang telah menemukan dan mengembangkan cara untuk mengekstraksi emas dari air di mata air panas dan ganggang.
Para peneliti tersebut berasal dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology atau JAMSTEC, dan pembuat mesin utama IHI.
Emas cair ada di magma, jauh di bawah permukaan bumi. Logam mulia itu diyakini meresap ke dalam air hidrotermal yang sangat panas.
Kemudian, perlahan-lahan naik ke permukaan dan mengeras membentuk urat-urat di bebatuan.
NHK (Nippon Hoso Kyokai) Senin (12/12) melaporkan para peneliti menganggap mata air panas sebagai sumber potensial emas ini.
Tim peneliti mencatat bahwa “cyanobacteria” yang juga disebut ganggang biru-hijau (blue-green algae), dapat digunakan untuk mengekstraksi logam tersebut.
Alga dapat menyerap emas dengan memisahkannya dari klorin dan elemen lainnya.
Tim memproses alga menjadi lembaran, yang kemudian direndam dalam sumber air panas di prefektur Akita di utara Jepang hingga tujuh bulan.
Tim mengatakan sebanyak 30 gram emas diekstraksi dari satu ton lembaran.
Di tambang emas utama dunia, per ton bijih ditemukan antara tiga sampai lima gram emas. Tim berencana untuk melakukan lebih banyak percobaan untuk membangun teknologi.
Nozaki Tatsuo dari JAMSTEC mengatakan para peneliti mengkonfirmasi bahwa ganggang dapat menyerap emas. Diharapkan ini dapat digunakan untuk mengumpulkan logam.
Komentar tentang post