Darilaut – Kota Surakarta kembali memperkuat posisinya sebagai pusat kebudayaan Nusantara dengan digelarnya International Mask Festival (IMF) 2025 pada Jumat (14/11), di Pendhapi Gedhe Balaikota Surakarta. Memasuki tahun ke-12 penyelenggaraan, festival bertaraf internasional ini mengangkat tema “Awesome Mask”, sebuah konsep yang menegaskan bahwa topeng tidak hanya menjadi artefak seni, tetapi juga identitas budaya yang hidup dan terus berkembang.
Direktur Solo International Performing Arts, Irawati Kusumosari, menjelaskan bahwa tema tersebut merepresentasikan kekayaan makna yang tersimpan dalam topeng di berbagai budaya dunia. “Topeng tidak hanya menjadi artefak namun identitas budaya, baik di Nusantara maupun mancanegara,” ujar Irawati saat konferensi pers, Kamis (13/11).
Tahun ini, IMF menghadirkan 21 delegasi seni, terdiri dari 15 delegasi Indonesia dan 6, termasuk Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Myanmar. Delegasi dalam negeri hadir dari berbagai daerah seperti Tegal, Banyumas, Semarang, Yogyakarta, Riau, Jakarta, Wonosobo, Bali, hingga tuan rumah Surakarta.
Wali Kota Surakarta, Respati Achmad Ardianto, dalam sambutannya menegaskan bahwa acara ini adalah wujud nyata kreativitas ekosistem seni di Solo.
“IMF menjadi ruang dialog yang mempertemukan berbagai identitas budaya dunia. Kami berharap festival ini memperkuat kolaborasi lintas daerah dan lintas negara,” ujar Respati.




