Jakarta – Pemerintah Indonesia dan Norwegia berkomitmen untuk mengurangi sampah laut. Bentuk komitmen ini ditunjukkan melalui trust fund yang digunakan untuk membantu negara-negara dalam mengurangi sampah laut (marine litter) di dunia. Trust fund ini diberikan melalui berbagai penetapan, salah satunya melalui World Bank, dan dialirkan ke negara-negara yg membutuhkan bantuan untuk pengelolaan sampah di laut, termasuk Indonesia.
Bentuk kerjasama ini dicetuskan melalui pertemuan bilateral Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Kementerian Luar Negeri Norwegia Jens Holte, di Kantor Kementerian Luar Negeri Norwegia, Kamis (7/6).
Menteri Susi menyambut baik bantuan Norwegia tersebut. Ia menekankan agar penggunaan marine litter trust fund dialokasikan untuk membantu masyarakat di pulau-pulau kecil. Menteri Susi menilai, masyarakat di pulau-pulau kecil merasakan langsung dampak sampah laut terhadap kesehatan.
Sebelumnya, Indonesia dan Norwegia telah berkolaborasi dalam pengelolaan ruang laut. Selain itu, juga sudah bekerja sama dalam pemberantasan kejahatan perikanan dan pengembangan budidaya ikan lepas pantai.
Dalam menyelenggarakan Our Ocean Conference (OOC) 2018, tak lupa Menteri Susi mengundang Menteri Luar Negeri Norwegia untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Terkait undangan ini, Holte menyatakan Menteri Luar Negeri Norwegia akan datang ke Bali untuk berpartisipasi dalam OOC 2018.
Mikroplastik
Sampah yang ada di laut, tidak semuanya yang langsung dibuang ke laut. Sampah yang dibuang di sungai, saluran air di pinggir jalan, nantinya akan berujung di laut.
Sampah yang menyatu dengan lautan ini dapat masuk dan mencemari rantai makanan dalam bentuk mikroplastik. Hal ini berisiko bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
Mikroplastik adalah partikel yang dihasilkan dari sampah plastik yang terdegradasi menjadi ukuran-ukuran kecil. Besarnya tidak lebih dari 5mm. Keberadaan mikroplastik ini mendominasi laut dan dengan mudah dimakan ikan.
Jika mikroplastik dikonsumsi oleh ikan-ikan yang ada di laut, maka akan masuk pula ke tubuh manusia, melalui rantai makanan. Karena itu, dapat membahayakan kesehatan bagi mengonsumsinya sampah tersebut. *
Sumber: KKP
Komentar tentang post