Darilaut – Sejumlah negara seperti Inggris, Kanada, Jerman, dan Denmark mendukung protes Filipina terhadap insiden penggunaan laser yang dilakukan Penjaga Pantai Cina di Laut Cina Selatan.
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. juga telah memanggil duta besar Cina atas insiden tersebut.
Kantor Berita Filipina, Philippine News Agency (PNA) melaporkan Inggris dan beberapa negara lain mendukung langkah Manila yang memprotes Penjaga Pantai Cina (CCG) di Ayungin Shoal 6 Februari lalu.
“Inggris mendukung dan bergabung dengan Filipina dalam mengungkapkan keprihatinan serius kami terkait tindakan intimidasi terhadap kapal Filipina yang beroperasi secara sah di Laut Cina Selatan. Tindakan berbahaya ini melanggar hukum internasional,” kata Kedutaan Besar Inggris di Manila.
“Inggris tidak tergoyahkan dalam posisi kami di UNCLOS (Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa), dan bahwa keputusan arbitrase 2016 bersifat final dan mengikat secara hukum.”
Kanada, Jerman, dan Denmark juga menyuarakan keprihatinan mereka dan meminta Cina, salah satu pihak UNCLOS, untuk mematuhi kewajibannya, termasuk putusan arbitrase tahun 2016.
Duta Besar Kanada untuk Filipina David Hartman, mengatakan, tindakan baru-baru ini yang mengganggu operasi sah kapal Filipina di lepas pantai Filipina merupakan pelanggaran hukum internasional dan bertentangan dengan pemeliharaan perdamaian dan stabilitas kawasan, serta tatanan internasional berbasis aturan.
Komentar tentang post