Darilaut – Jejaring nasional pemantauan ekosistem pesisir fokus pada output dengan ruang lingkup kegiatan mencakup terumbu karang, padang lamun dan mangrove terbentuk.
Kepala Pusat Riset Oseanografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Udhi Eko Hernawan, mengatakan jejaring pemantauan ini akan lebih menitik beratkan kepada output yang akan dicapai di masing-masing bidang kelompok kerja.
Kelompok kerja tersebut, pertama, bidang basis data dan informasi. Kedua, monitoring dan konservasi ekosistem pesisir.
Ketiga, penelitian dan pengembangan, dan keempat capacity building.
Kelompok kerja itu terdiri dari unsur pemerintah pusat/ daerah, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat dan swasta.
Desain sistem jejaring secara keseluruhan, memiliki peran dan tanggung jawab sesuai dengan tupoksi dari instansi masing-masing.
“Diharapkan ini dapat menjadi kolaborasi lintas institusi dan sektoral sehingga melahirkan output untuk mendukung implementasi Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia,” kata Udhi dalam Workshop Pembentukan Jejaring Pemantauan Nasional Untuk Mendukung Pengelolaan Ekosistem Pesisir dan Pulau Pulau Kecil, Rabu (18/5).
Menurut Udhi sasaran yang dicapai dengan adanya jejaring tersebut salah satunya tersedianya rumusan naskah rekomendasi sebagai bahan masukan bagi pihak pengambil keputusan (policy maker) untuk mendukung kebijakan pengelolaan ekosistem pesisir yang berkelanjutan di Indonesia.
Komentar tentang post