Darilaut – Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memusnahkan ribuan ikan koi dan hirame asal Jepang yang terinfeksi virus. BKIPM juga memusnahkan beberapa jenis ikan dari Turki, Abu Dhabi, China, Hongkong, Korea Selatan, Jepang, dan Thailand.
Karantina Ikan memusnahkan lebih dari 1.000 ekor ikan koi asal Jepang yang terinfeksi virus Carpedema Virus Disease (CEVD) atau biasa disebut koi sleepy disease (KSD).
Menurut Kepala BKIPM Jakarta I, Heri Yuwono, Carpedema virus disease dapat menyebabkan penyakit dan tingkat kematian yang tinggi.
Ikan yang terserang virus CEVD menunjukkan hemoragik dengan pembengkakan (edema) pada jaringan di bawahnya atau menggantung tepat di bawah permukaan air. Penggemar ikan koi menyebut KSD karena pada ikan yang terpapar berubah lesu dan tidak responsif.
Virus ini bisa dengan mudah menyebar ke ikan-ikan lain yang sewadah atau sekolam dengan ikan yang sudah terinfeksi, kata Heri.
Selain ikan koi, BKIPM juga memusnahkan 83,3 kg ikan Hirame atau Paralichthys olivaceus asal Jepang.
Ikan tersebut terinfeksi Viral haemorhagic septicemia Virus (VHSV) sebanyak 83,3 kg. Penyakit ini termasuk dalam penyakit ikan karantina golongan I.
Komentar tentang post