Darilaut – Sudah sebulan Lukman Latili berada di atas rumpon yang ditempatkan di Laut Maluku. Ombak yang tinggi disertai angin kencang sudah akrab dengan keseharian pria berusia 63 tahun itu.
Ini dapat dimaklumi karena sudah separuh hidup Lukman bekerja sebagai spesialis nelayan penjaga rumpon – alat bantu penangkapan ikan atau Fish Agregation Device (FAD).
Rumpon ini berfungsi sebagai pemikat ikan. Plankton dan ikan-ikan kecil biasanya akan berkumpul di rumpon.
Otomatis ikan-ikan kecil akan memikat ikan-ikan pelagis yang lebih besar untuk berdatangan. Seperti ikan cakalang, tongkol, madidihang (tuna sirip kuning), sardin, layang, cumi-cumi dan jenis lainnya.
Di rumpon laut dalam inilah Lukman dengan dibekali bahan makanan dan perangkat komunikasi berjaga sambil memantau ikan dalam jumlah banyak mendekat.
Rumpon ini memiliki jangkar yang berat di dasar laut ratusan meter dengan dihubungkan tali hingga ke permukaan laut. Bagian atas ada bangunan kecil terapung berukuran lebar 4 m dan panjang 7 m.
Selain plankton dan ikan-ikan kecil menghampiri, ini tempat berteduh dan tidur. Terdapat ruang kecil berfungsi sebagai kamar untuk ukuran satu orang.
Bekerja sebagai penjaga rumpon bukan hitungan hari atau pekan, akan tetapi setengah tahun, setahun atau bahkan ada yang lebih.