Darilaut – Gelombang panas yang lebih intens, curah hujan yang tinggi, serta cuaca ekstrem lainnya semakin meningkatkan risiko bagi kesehatan manusia dan ekosistem.
Di setiap daerah, orang meninggal karena panas yang ekstrim. Kerawanan pangan dan air yang didorong oleh iklim diperkirakan akan meningkat karena pemanasan.
Ketika risiko digabungkan dengan kejadian buruk lainnya, seperti pandemi atau konflik, menjadi semakin sulit untuk dikelola.
Demikian antara lain laporan terbaru Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) terbaru yang dirilis di Interlaken, Swiss, Senin (20/3).
Lebih dari satu abad penggunaan bahan bakar fosil serta energi dan pemanfaatan lahan yang tidak seimbang dan tidak berkelanjutan telah menyebabkan pemanasan global 1,1 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.
Hal ini mengakibatkan peristiwa cuaca ekstrim yang semakin sering dan semakin intens yang menimbulkan dampak yang semakin berbahaya bagi alam dan manusia di setiap wilayah di dunia.
Ada banyak opsi yang layak dan efektif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan beradaptasi dengan perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia, dan opsi itu tersedia sekarang, kata para ilmuwan IPCC.
“Pengarusutamaan aksi iklim yang efektif dan adil tidak hanya akan mengurangi kerugian dan kerusakan bagi alam dan manusia, tetapi juga akan memberikan manfaat yang lebih luas,” kata Ketua IPCC Hoesung Lee.
Komentar tentang post