Darilaut – Banjir melanda sejumlah wilayah di Pulau Kalimantan seperti di Kabupaten Melawi Kalimantan Barat, Tabalong Kalimantan Selatan dan Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Sementara di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, tanah longsor menewaskan 4 warga.
Hujan deras menjadi salah satu pemicu banjir di wilayah Melawi. Peristiwa yang terjadi pada Senin (4/10) terpantau belum surut hingga Selasa (5/10).
Kondisi banjir yang belum surut patut diwaspadai oleh pemerintah daerah dan warga setempat, khususnya di desa-desa terdampak.
Desa terdampak yang tersebar di dua kecamatan yaitu Desa Tanjung sari di Kecamatan Nanga Pinoh dan dua desa, Desa Sungai Sampuk dan Lihai, di Kecamatan Menukung.
Banjir Senin lalu, mengakibatkan 93 warga mengungsi ke tempat yang aman. BPBD setempat mencatat fasilitas pendidikan 1 unit dan pondok pesantren Nawaitun 1 unit.
Curah hujan lebat juga mengakibatkan terjadinya tanah longsor. Sebanyak 7 KK terdampak peristiwa tersebut, sedangkan terdampak longsor terdiri rumah warga 4 unit dan gereja 1 unit.
Di Kabupaten Paser, curah hujan dengan intensitas tinggi memicu Sungai Kandilo dan Sungai Sakerau meluap dan tidak mampu menahan debit air, sehingga menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Senin (4/10).
BPBD Kabupaten Paser melaporkan selain luapan dua sungai tersebut, banjir juga disebabkan oleh adanya air kiriman dari wilayah hulu sungai dan minimnya daerah resapan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kandilo dan Sungai Sakeau.
Data sementara yang dihimpun, banjir telah berdampak kepada 152 KK/717 jiwa yang tinggal di tiga kecamatan, masing-masing Kecamatan Long Ikis, Kecamatan Muara Komam dan Kecamatan Batu Sopang. Kurang lebih sebanyak 450 jiwa terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.
Kerugian materil hingga saat ini tercatat ada 230 unit rumah terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 100-150 meter, satu unit rumah rusak berat, akses jalan terputus dan beberapa fasilitas umum dan pendidikan juga terdampak banjir.
BPBD Kabupaten Paser telah melakukan kaji cepat dan koordinasi bersama instansi terkait guna percepatan penanganan banjir tersebut.
Beberapa posko bantuan dan koordinasi telah didirikan untuk memudahkan penanggulangan bencana yang dipicu faktor cuaca tersebut.
Banjir juga merendam wilayah Kabupaten Tabalong yakni di Desa Muang dan Desa Namun yang terletak di Kecamatan Jaro. Peristiwa ini terjadi dipicu intensitas hujan yang tinggi serta meluapnya sungai di dua desa tersebut pada Sabtu (2/10).
BPBD Kabupaten Tabalong melaporkan sebanyak 72 unit rumah terdampak atas peristiwa ini, dengan rincian 37 rumah di Desa Muang dan 35 rumah di Desa Namun.
Saat terjadi banjir, tinggi muka air berkisar 50 – 100 sentimeter. Berdasarkan kondisi terkini, Senin (4/10), pukul 05.00 WIB, banjir sudah mulai berangsur surut dan cuaca terpantau berawan.
Di Kabupaten Luwu, banjir bandang dan tanah longsor Minggu (3/10) menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Luwu, Rahmadaria, mengatakan korban tersebut merupakan satu anggota keluarga yang tinggal di dalam satu rumah yang terdampak longsor.
Korban berhasil ditemukan setelah tim gabungan seperti BPBD, Basarnas, TNI, Polri, PMI, Tagana, Damkar, Brimob dan lintas instansi serta masyarakat setempat bergotong royong menggunakan peralatan seadaanya.
Proses evakuasi para korban, sempat mengalami kendala karena medan yang sulit dijangkau. Sementara ini kendaraan roda empat masih belum dapat mencapai lokasi tersebut.
Peristiwa banjir bandang dan tanah longsor tersebut menurut data sementara BPBD Kabupaten Luwu telah berdampak di enam kecamatan, yakni Kecamatan Walenrang, Walenrang Barat, Walenrang Utara, Walenrang Timur, Lemasi dan Lemasi Timur.
Komentar tentang post