Rabu, Desember 6, 2023
Beri Dukungan
redaksi@darilaut.id
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Masuk
  • Daftar
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
  • Home
  • Berita
    • Laporan Khusus
    • Bisnis dan Investasi
    • Pemilu & Pemilihan
    • Kesehatan
  • Eksplorasi
  • Kajian
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
    • Ide & Inovasi
    • Travel
  • Konservasi
    • Orca
    • Hiu Paus
    • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Iklim
  • Advertorial
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Dari Laut
Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
Home Berita

Mahasiswa UI Rancang Alat Penyedia Listrik dan Air Bersih di Daerah Bencana

redaksi
22 Desember 2020
Kategori : Berita, Ide & Inovasi
0
Mahasiswa UI Rancang Alat Penyedia Listrik dan Air Bersih di Daerah Bencana

UI.AC.ID

Darilaut – Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) berhasil merancang alat penyedia listrik dan air bersih yang dapat digunakan pengungsi di daerah bencana

Alat yang disebut RDECS (Recovery Device for Emergency and Catastrophic Situation) ini mampu menyediakan sumber listrik berbasis tenaga surya, memompa dan menyaring air dalam tanah agar bersih dan sehat untuk dikonsumsi oleh pengungsi akibat bencana, Selain itu, fasilitas hiburan berupa proyektor untuk membantu menghilangkan kejenuhan dan pemulihan psikologis pascabencana bagi para pengungsi, khususnya anak-anak.

Seperti dilansir Ui.ac.id, mahasiswa yang merancang alat ini yaitu Ziyan Muhammad (Tenik Biomedik angkatan 2018), Iman Herlambang Suherman (T. Elektro 2018), dan Adiro Pradaya Gahana (Tenik Elektro 2018). Mahasiswa tersebut di bawah bimbingan dosen Departemen Teknik Elektro FTUI Taufiq Alif Kurniawan.

Penelitian ini dirancang karena kondisi wilayah Indonesia yang rentan dilanda bencana alam. Lokasi geografis Indonesia dilewati tiga jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, memiliki jumlah gunung api terbanyak di dunia, serta memiliki garis pantai terpanjang di dunia, sehingga Indonesia rentan dilanda bencana gunung meletus, gempa bumi, dan tsunami.

Sangat diperlukan teknologi yang dapat menjadi sarana penanggulangan pasca bencana untuk meningkatkan mitigasi bencana di Indonesia.

Menurut Ziyan, RDECS mampu menyimpan energi yang disimpan dalam baterai hingga 10 hari, yang cukup untuk menyediakan listrik pada daerah bencana. Alat ini kami desain dalam bentuk kontainer dan juga bersifat portable.

“RDECS dapat diangkut dengan menggunakan helikopter dengan kapasitas pengangkatan 3 ton sehingga dapat didistribusikan dalam waktu yang relatif cepat ke lokasi bencana,” kata Ziyan, seperti dikutip dari Ui.ac.id.

Mahasiswa lainnya Taufiq Alif mengatakan, kami berharap dengan RDECS ini diharapkan dapat membantu mempercepat pemulihan korban pascabencana, memperkecil risiko korban bencana, sehingga meningkatkan kualitas mitigasi bencana di Indonesia. Realisasi Teknologi RDECS ini dapat menyelamatkan nyawa dengan memberi energi dan air bersih untuk pengungsi.

Rancangan RDECS ini tertuang dalam makalah berjudul Inovasi Teknologi Penanggulangan Bencana Berbasis Energi Surya Dan Filtrasi Air Portabel yang diajukan pada ajang Pekan Ilmiah Nasional ke-33 yang diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada dan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, pada November 2020.

Berkat rancangannya tersebut, Tim Mahasiswa FTUI berhasil meraih Juara Perunggu di bidang kegiatan Gagasan Futuristik Konstruksi (PKMGFK).

Advertisement

PKMGFK merupakan cabang dari Program Kreativitas Mahasiswa Pekan Ilmiah Nasional 2020 yang bertujuan memotivasi mahasiswa dalam mengelola imajinasi, persepsi dan nalarnya sebagai upaya pencapaian tujuan pembangunan SDGs di Indonesia ataupun solusi keprihatinan bangsa Indonesia.

Baca Juga

18 Pendaki Gunung Marapi Masih Dalam Pencarian

COP28, Lebih 60 Negara Menandatangani Ikrar Mengurangi Dampak Iklim Dari Sektor Pendingin

Pendinginan Bertanggung Jawab Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca Global

Tags: BencanaUniversitas Indonesia
Bagikan2Tweet1KirimKirim

Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia

Berhenti Berlangganan
Dukungan darilaut.id : https://saweria.co/darilautID
Previous Post

KSDA Sulawesi Tengah dan Riau Tangani Kemunculan Buaya

Next Post

Media Perlu Beradaptasi dan Membangun Strategi Interaksi dengan Pembaca

Postingan Terkait

18 Pendaki Gunung Marapi Masih Dalam Pencarian

18 Pendaki Gunung Marapi Masih Dalam Pencarian

6 Desember 2023
COP28, Lebih 60 Negara Menandatangani Ikrar Mengurangi Dampak Iklim Dari Sektor Pendingin

COP28, Lebih 60 Negara Menandatangani Ikrar Mengurangi Dampak Iklim Dari Sektor Pendingin

6 Desember 2023

Pendinginan Bertanggung Jawab Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca Global

Dosen UNG Perkenalkan Aplikasi untuk Peningkatan Pembelajaran Siswa

BMKG dan Uni Emirat Arab Menandatangani Kerja Sama Bidang Meteorologi dan Geofisika

Doni Monardo Wafat, Indonesia Kehilangan Pahlawan Lawan Covid-19

11 Pendaki Tewas di Gunung Marapi Sumatera Barat

Gunung Marapi Meletus, 28 Pendaki Belum Berhasil Turun

Next Post
Media Perlu Beradaptasi dan Membangun Strategi Interaksi dengan Pembaca

Media Perlu Beradaptasi dan Membangun Strategi Interaksi dengan Pembaca

Komentar tentang post

TERBARU

18 Pendaki Gunung Marapi Masih Dalam Pencarian

COP28, Lebih 60 Negara Menandatangani Ikrar Mengurangi Dampak Iklim Dari Sektor Pendingin

Pendinginan Bertanggung Jawab Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca Global

Provinsi Gorontalo yang Mencemaskan

Dosen UNG Perkenalkan Aplikasi untuk Peningkatan Pembelajaran Siswa

BMKG dan Uni Emirat Arab Menandatangani Kerja Sama Bidang Meteorologi dan Geofisika

Dukungan

Beri Dukungan disini : https://saweria.co/darilautID

REKOMENDASI

Berbagai Kejadian Dugong yang ditemukan di Ketapang

Badai Tropis Agaton di Filipina Menewaskan 25 Orang, 8 Hilang

Balai TN Taka Bonerate Transplantasi 7500 Bibit Karang

Bahaya Guguran Awan panas dan Lontaran Batuan Pijar di Gunung Semeru

7 Prinsip Literasi Laut, Salah Satunya 80% Belum Dijelajahi

LIPI: Varian Delta Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia

Tags

Jepang BNPB JTWC sampah plastik Banjir Perubahan Iklim Covid-19 gorontalo Siklon Tropis LIPI BRIN BPBD TNI Angkatan Laut Bibit Siklon Tropis Universitas Negeri Gorontalo Samudra Pasifik KKP Basarnas AMSI Kemenhub Ditjen Perhubungan Laut BMKG teluk tomini KLHK Virus Corona

Kategori

  • Advertorial
  • Berita
  • Biota Eksotis
  • Bisnis dan Investasi
  • Cek Fakta
  • Eksplorasi
  • Hiu Paus
  • Ide & Inovasi
  • Iklim
  • Kajian
  • kategori
  • Kesehatan
  • Konservasi
  • Laporan Khusus
  • Orca
  • Pemilu & Pemilihan
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Travel
  • Video

About

  • Tentang
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Terms of Use
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Trustworthy News Indicators
Dari Laut

darilaut.id

Menginformasikan berbagai perihal tentang laut, pesisir, ikan, kapal, berita terkini dan lain sebagainya.

redaksi@darilaut.id
+62 851 5636 1747

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Tidak ada hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Berita
  • Pemilu & Pemilihan
  • Laporan Khusus
  • Eksplorasi
  • Sampah & Polusi
  • Tips & Trip
  • Biota Eksotis
  • Cek Fakta
  • Ide & Inovasi
  • Konservasi
  • Kajian
  • Kesehatan
  • Orca
  • Hiu Paus
  • Bisnis dan Investasi
  • Travel
  • Iklim
  • Advertorial

© 2023 DARILAUT - Berita terbaru dan terkini hari ini - darilaut.id.

Selamat Datang Kembali

Masuk dengan Facebook
Masuk dengan Google+
Atau

Masuk Akun

Lupa Password? Mendaftar

Buat Akun Baru

Mendaftar dengan Facebook
Mendaftar dengan Google+
Atau

Isi formulir di bawah ini untuk mendaftar

Isi semua yang diperlukan Masuk

Ambil password

Masukan username atau email untuk mereset password

Masuk
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.