Darilaut – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, mengutuk perlakuan yang tidak manusiawi yang dialami para anak buah kapal (ABK) Indonesia selama bekerja di kapal-kapal milik perusahaan RRT (China).
“Berdasarkan informasi atau keterangan dari para ABK, maka perlakuan ini telah mencederai Hak-Hak Asasi Manusia,” kata Menlu Retno, saat Press Briefing Menteri Luar Negeri Terkait Perkembangan Terkini ABK/WNI Kapal Ikan RRT, Minggu (10/5).
Menurut Retno, pemerintah memiliki komitmen yang sangat tinggi untuk menyelesaikan masalah ini secara tuntas termasuk pembenahan tata kelola di hulu.
Sebanyak 14 awak kapal perikanan atau ABK Indonesia sudah tiba di Jakarta pada (8/5), pukul 15.15 WIB.
“Sebelum keberangkatan dari Bandara Incheon, saya sempat melakukan pembicaraan per telepon dengan mereka, untuk menanyakan kesehatan mereka dan meminta mereka agar dapat memberikan penjelasan mengenai apa yang mereka alami selama bekerja di kapal-kapal tersebut,” ujar Retno.
Retno mengatakan, informasi dari para ABK ini akan sangat penting artinya bagi kita untuk menindaklanjuti kasus ini dengan pihak perusahaan. Terdapat 1 jenazah ABK dengan inisial EP yang sakit di rumah sakit Busan juga telah tiba, bersama dengan 14 ABK tersebut.
Jenazah telah diterbangkan dari Jakarta Sabtu (9/5) pukul 12.42 WIB menuju Kuala Namu. Selanjutnya, Minggu (10/5) dibawa menuju rumah duka.
Komentar tentang post