Jakarta – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, harga tinggi yang ditawarkan membuat banyak yang tergoda menyelundupkan benih lobster.
Padahal, menurut Susi, pengepul membeli dari nelayan dengan harga murah. Nantinya pengepul bisa menjual lagi ratusan ribu rupiah per ekor.
“Di negara tujuan, dibesarkan sebentar bisa dijual jutaan rupiah per ekor. Bayangkan kerugian nelayan kita,” kata Susi.
Susi mengkhawatirkan, jika benih atau bibit lobster ini terus diburu, stok lobster di alam akan habis. Sejak maraknya perburuan benih lobster mulai tahun 2000-an, terjadi penyusutan ketersediaan lobster yang signifikan.
Menteri Susi mengimbau bagi seluruh masyarakat untuk meninggalkan segala bentuk penyelundupan sumber daya perikanan yang dilarang. Baik itu lobster, rajungan, kepiting di bawah ukuran (undersize) dan dalam kondisi bertelur.
Menurut Menteri Susi, hal ini demi keberlanjutan sumber daya ikan dan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi nelayan.
Justru ketika kita biarkan mereka besar dan berkembang biak, berikan waktu untuk bertelur agar harga yang bisa didapatkan jauh lebih tinggi. Pemerintah bukan melarang tanpa alasan.
“Kita ingin memaksimalkan manfaat yang bisa diperoleh nelayan dan menjaga agar sumber daya ini tetap ada dan banyak demi generasi-generasi berikutnya,” kata Susi.
Komentar tentang post