Jakarta – Untuk mengoptimalkan rencana tata ruang laut di Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan menyelenggarakan Simposium Nasional. Simposium ini bertujuan untuk mempercepat pengembangan Perencanaan Tata Ruang Laut dan implementasinya di Indonesia, baik di tingkat nasional maupun provinsi.
Dalam simposium ini, dibahas enam tema utama. Mencakup studi kasus tentang implementasi Rencana Tata Ruang Laut (RTRL) dalam mengatasi tantangan implementasi, implementasi dan masyarakat adat. Kemudian, dukungan implementasi, perizinan, penegakan dan pemantauan kolaboratif dan evaluasi.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan, salah satu masalah penting yang perlu ditangani di Indonesia adalah bagaimana mengembangkan dan mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan: secara ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Dalam praktiknya, kata Brahmantya, ketiga pilar ini sering berkonflik dan sering tidak seimbang. Perencanaan tata ruang laut mengacu pada proses pengalokasian beberapa aktivitas manusia ke dalam ruang laut untuk mencapai tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan. MSP dianggap sebagai alat yang efektif untuk meminimalkan konflik di antara para pengguna sumber daya dan kemudian membawa pengelolaan laut yang lebih efektif.
Komentar tentang post