Padang – Peneliti aktif penyu dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang Dr Harfiandri Damanhuri mengatakan bahwa populasi penyu di perairan laut di Provinsi Sumatera Barat diperkirakan mencapai 30 ribu ekor.
Jumlah populasi penyu tersebut yang masuk ke perairan dan mendarat di Sumatera Barat. “Penyu dewasa bertelur di 124 titik lokasi peneluran,” kata Harfiandri, Sabtu (30/6) seperti dikutip ANTARA.
Habitat tempat penyu ini bertelur telah dilindungi, yakni di pantai dan pulau-pulau kecil. Para peneliti dari UBH mulai serius melakukan penelitian terhadap penyu itu sejak 1999. Terutama di Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Agam dan Pasaman Barat.
Harfiandri menjelaskan, pada 2004 penyu mulai menjadi perhatian serius dari Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Barat. Selanjutnya, pada 2005 mulai ada penetapan secara nasional kawasan konservasi penyu di Sumatera Barat.
Pemerintah kemudian membangun infrastruktur di Pulau Karabak, Pesisir Selatan, dan juga di Kota Pariaman dan Kabupaten Mentawai. “Pembangunan infrastruktur konservasi penyu telah memberi dampak ekonomi bagi masyarakat dan peningkatan populasi,” katanya.
Dampak lain konservasi penyu, telah meningkatkan branding pariwisata di Ranah Minang itu. Bahkan, konservasi penyu di Sumatera Barat telah dikunjungi oleh wisatawan dari 65 negara di dunia.
“Ke depan kami akan cari terus data lokasi potensial bagi pendaratan,” ujar Harfiandri.
Terdapat tujuh jenis penyu di dunia, enam di antaranya terdapat di perairan Indonesia. Jenis penyu yang ada di Indonesia adalah penyu hijau (Chelonia mydas), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu pipih (Natator depressus) dan penyu tempayan (Caretta caretta).
Dari enam jenis penyu di Indonesia, terdapat empat jenis yang sering ditemukan, muncul dan bertelur di pantai-pantai di Sumatera Barat. Di antaranya penyu belimbing, penyu hijau, penyu sisik, dan penyu lekang.
Berdasarkan data di Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut – Kementerian Kelautan dan Perikanan, terdapat sejumlah pegiat konservasi di Sumbar, yakni Kamp Penyu LPPL Amping Parak, Kamp Penyu Sungai Pinang, Kampung Penyu pasir Jambak Pokmaswas Samudera, dan Kamp Penyu Gasan Kaciak Agam. Kemudian UPTD Konservasi Penyu Pariaman, Kamp Penyu Desa Betumonga Mentawai, Instalasi Konservasi Penyu Karabak Ketek, Pokmaswas Cinta Bahari Nusantara Pulau Penyu, Pokmaswas Tuanku Lareh Pulau Nyamuk.
Pada (19/5) 2018, saat melakukan patroli pukul 21.10 WIB, ditemukan seekor penyu lekang dewasa yang ingin bertelur dipantai pasir jambak. Selama dua jam penyu ini hanya berputar-putar dan berpindah tempat sampai tujuh kali.
Penyu ini tidak sanggup menggali lubang. Setelah diperhatikan dan diperiksa, ternyata kaki kanan belakang cidera. Penyu ini dibawa ke turtle camp Jambak untuk dilakukan observasi dan pengobatan. Melalui perawatan intensif, penyu tersebut dilepas kembali ke laut, pada 21 Mei.*
Komentar tentang post