Darilaut – Banyak penyakit yang dapat menyebabkan ikan hasil budidaya mengalami kematian massal atau dalam jumlah banyak.
Salah satu penyakit yang bisa memicu kasus tersebut dikenal dengan sebutan bercak merah. Penyakit bercak merah ini disebabkan oleh adanya bakteri Aeromonas hydrophila.
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menjelaskan bahwa penyebab timbulnya bakteri ini di antaranya kondisi stres pada ikan yang dipicu oleh penurunan kualitas air.
Selain itu, kekurangan pakan atau penanganan ikan yang kurang baik. Akibatnya, ikan menjadi rentan terpapar.
Serangan bakteri Aeromonas hydrophila dapat bersifat laten. Terlebih bakteri ini bisa menyerang hampir semua jenis ikan air tawar, khususnya yang dipelihara di tambak bersalinitas rendah.
Tak hanya benih, bakteri ini juga bisa menyerang sang induk dan menyebar begitu cepat.
Alarm bahaya penyakit ditimbulkan oleh bakteri ini semakin besar lantaran ikan yang terpapar tidak memperlihatkan gejala, terutama di tubuhnya.
Untuk menghindari kematian secara massal, penanganan terhadap ikan yang terpapar penyakit ini bisa dilakukan dengan penyuntikan kloramfenikol ke tubuh ikan. Kadar yang diperlukan ialah 20-60 mg/kg.
Komentar tentang post