Darilaut – Kelompok peneliti dari berbagai negara yang tergabung dalam World Weather Attribution (Atribusi Cuaca Dunia) telah melakukan analisis hujan deras dan banjir di Libya dan kawasan Laut Mediterania. Melalui kajian ini kemungkinan perubahan iklim telah memperburuk banjir di Libya dan kawasan Mediterania.
Hasil kajian ini menjelaskan selama dua minggu pertama bulan September 2023, hujan deras turun di beberapa negara di Mediterania.
Hujan ini disebabkan oleh sistem tekanan rendah (low-pressure systems) yang terbentuk di sekitar dataran tinggi yang berpusat di Belanda.
Pada tanggal 3 September hujan deras turun dalam beberapa jam di Spanyol, kemudian diikuti hujan lebat dan banjir yang disebabkan oleh sistem tekanan rendah (Badai) “Daniel” di Yunani dan Bulgaria antara tanggal 4 dan 7 September.
Selanjutnya, banjir dahsyat di Libya, setelah hujan yang sangat ekstrim pada tanggal 10 September.
Ketiga peristiwa curah hujan tersebut menyebabkan banjir besar, menenggelamkan permukiman, menyebabkan ribuan orang kehilangan tempat tinggal dan menewaskan sedikitnya empat orang di Bulgaria, enam di Spanyol, tujuh di Türkiye, dan 17 di Yunani.
Selain itu, 3.958 korban jiwa telah dikonfirmasi terjadi di kota Derna, Libya saja, dan 170 korban jiwa tambahan di tempat lain di negara tersebut. Sementara lebih dari 10.000 orang masih hilang setelah dua bendungan besar jebol.