Darilaut – Peneliti dari ISTerre Perancis dan Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dalam riset dampak perubahan iklim terhadap kenaikan permukaan laut (Sea-level rise).
Studi ini antara lain mempelajari respon terumbu karang dan hutan mangrove terhadap kenaikan permukaan laut.
Peneliti dari ISTerre Perancis, Gino De Gelder, menjelaskan riset yang sedang dilakukan bersama tersebut mengkaji dan menelaah lebih dalam catatan evolusi permukaan laut dalam skala waktu yang panjang. Lokasi riset berada pesisir laut Belitung.
Gino mengatakan bahwa pemilihan objek penelitian di Belitung karena keadaan mangrove lebih sederhana dan lebih mudah memahami mekanisme alam yang ada.
Kami fokus di Belitung karena kami lebih mudah mempelajari perubahan iklim terhadap sea level karena Belitung adalah daerah yang relatif tektoniknya kecil, kata Gino, pada Kolokium Mingguan PRIMA mengenai Coastal Response to Paleo Sea-Level Changes on Belitung Island, secara virtual, Kamis (15/6).
Peneliti ahli Utama di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Tubagus Solihuddin, mangatakan, penelitian ini dengan pendekatan terintegrasi untuk mengetahui kronologi naik turunnya permukaan laut. Selain itu, pengaruhnya terhadap evolusi garis pantai dan kehidupan ekosistem pesisir seperti mangrove dan terumbu karang.
Riset ini juga mempelajari studi integrasi penginderaan jauh/sistem informasi geografi, pemboran dan pengambilan sampel sedimen, analisis laboratorium, penanggalan umur sampel, dan pengembangan model evolusi lanskap pesisir.
Setelah diperoleh kuantifikasi proses tersebut, penelitian ini diharapkan dapat mendukung pemangku kepentingan dalam membuat kebijakan melestarikan dan merawat lingkungan mangrove dan terumbu karang, kata Tubagus.
Menurut Tubagus luaran dari penelitian ini diharapkan dapat melengkapi data perubahan permukaan laut dalam kurun waktu Holosen hingga Resen khususnya di Belitung, serta pengembangan model evolusi lanskap yang secara bersamaan dapat mengevaluasi kronologi pertumbuhan mangrove dan terumbu karang.
Pemanfaatan dari data tersebut dapat memprediksi maju mundurnya garis pantai serta pertumbuhan ekosistem mangrove-terumbu karang di masa mendatang sehingga dapat dilakukan tindakan antisipatif dalam hal perencanaan dan pengelolaan wilayah pesisir, kata Tubagus.
Penelitian perubahan iklim telah memproyeksikan bahwa permukaan laut global dapat naik antara 0,26 dan 0,77meter (10-30 inci) pada tahun 2100 dibawah berbagai skenario emisi gas rumah kaca.
Kenaikan permukaan laut berdampak negatif pada ekosistem pesisir dan lautan serta mengancam kelangsungan hidup spesies yang bergantung pada ekosistem tersebut.
Ancaman terhadap mangrove dan terumbu karang di Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan terutama dengan adanya proyeksi kenaikan permukaan laut di masa mendatang
Pusat Riset Iklim dan Atmosfer sedang melakukan riset untuk mengetahui pengaruh perubahan permukaan laut terhadap ekosistem mangrove-terumbu karang dan lanskap pesisir di Indonesia dalam kurun waktu Holosen (± 10.000 tahun terakhir) hingga Resen (sekarang).
Memprediksi dampak kenaikan permukaan laut pada abad ke-21 terhadap ekosistem dan dataran rendah pesisir di Indonesia.
Komentar tentang post