Jakarta – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bila saat cuaca buruk, nelayan jangan nekat melaut.
“Cuaca yang tidak menentu membuat kondisi bisa saja membahayakan bagi nelayan. Jangan nekat melaut saat cuaca buruk, apalagi untuk kapal yang berukuran kecil,” kata Dwikorita saat membuka Sekolah Lapang Nelayan di Kota Ambon, Senin (25/3).
BMKG meminta kepada pemilik kapal dan nelayan agar memperhatikan informasi cuaca dan iklim maritim sebelum melakukan aktivitas pelayaran.
Menurut Dwikorita, nelayan harus terus memonitor dan memperbaharui terus informasi cuaca dan iklim maritim. Tidak bisa hanya mengandalkan “ilmu titen” ilmu warisan). Karena sekarang kondisi cuaca cepat berubah dan makin sering terjadi fenomena ekstrem.
Dwikorita mengatakan informasi cuaca dan iklim maritim harus menjadi pertimbangan sebelum melakukan aktivitas melaut. Tidak hanya untuk kepentingan keselamatan saja, namun juga untuk meningkatkan produktivitas ikan tangkapan.
Sekolah Lapang Nelayan, kata Dwikorita, dimaksudkan untuk membantu para nelayan mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang informasi cuaca dan iklim maritime, serta dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk aktivitas penangkapan perikanan mereka.
“Saya berharap Sekolah Lapang Nelayan ini bisa merangsang pengembangan ekonomi maritim yang berkelanjutan bagi nelayan dan pembudidayaan perikanan,” ujarnya.
Sekolah Lapang Nelayan akan meningkatkan keterampilan nelayan dalam memanfaatkan cuaca dan iklim maritim guna mengantisipasi dan adaptasi cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.
Sementara itu, Wakil Walikota Ambon Syarif Hadler mengatakan pengetahuan akan cuaca dan iklim sangat bermanfaat bagi nelayan dan pembudidaya perikanan.
Syarif berharap nelayan di Ambon bisa memperoleh informasi cuaca dan iklim yang memadai berdasarkan hasil perkiraan dari pihak otoritas seperti BMKG setempat.*
Komentar tentang post