Jakarta – Sekretaris Daerah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Yusuf Salim mengatakan, dengan dibentuknya Kelompok Kerja (Pokja) sampah, permasalahan sampah dapat diatasi dan dapat dikelola dengan baik di Raja Ampat.
Menurut Yusuf, Raja Ampat merupakan kabupaten bahari dan keindahan alam yang telah membuat Kabupaten Raja Ampat maju dan terkenal di mata dunia. Apabila permasalahan sampah ini tidak teratasi dengan baik maka akan mengakibatkan wisatawan yang datang ke Raja Ampat semakin menurun.
Kepala Dinas lingkungan hidup Raja Ampat Wahab Sangadji mengatakan, hasil penilaian oleh tim Adipura tentang penanganan sampah, Kabupaten Raja Ampat termasuk 10 besar kabupaten/kota di Indonesia yang belum teratasi masalah sampah dan pengelolaan yang baik.
Dengan pembentukan tim pokja sampah ini diharapkan dapat mengatasi masalah sampah di kota Waisai maupun di pulau-pulau Kabupaten Raja Ampat. Semua instansi dari pemerintah ataupun non pemerintah tidak lagi menggunakan botol air kemasan, sehingga dapat mengurangi sampah plastik.
Pada Selasa (30/7) berlangsung rapat penanganan sampah di Kabupaten Raja Ampat. Rapat ini dipimpin Sekda Raja Ampat.
Terdapat beberapa kegiatan hasil diskusi dan pembentukan tim Pokja penanganan sampah, antara lain, sosalisasi langsung ke distrik-distrik agar bank sampah dapat melakukan edukasi pengelolaan sampah, pembuatan kompos dan pembuatan sampah plastik menjadi batako.
Komentar tentang post