Darilaut – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wahyu Dhyatmika, mengatakan, media siber perlu mengenali lingkungan bisnisnya agar dapat memudahkan perencanaan pengembangan media tersebut.
Wahyu yang juga Pemimpin Redaksi Majalah Tempo menjelaskan hal itu ketika tampil sebagai narasumber daring diskusi media yang diselenggarakan dalam rangka pelantikan Pengurus AMSI Wilayah Sulawesi Tenggara, di Kendari, Rabu (23/6).
Diskusi diikuti pengurus AMSI Wilayah Sultra dan puluhan mahasiswa Jurusan Jurnalistik FISIP Universitas Halu Oleo.
Menurut Wahyu, lingkungan bisnis dimaksud meliputi enam dimensi yakni faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, hukum dan lingkungan. Dari enam dimensi itu harus diketahui persis kondisi ril di daerah masing-masing.
Misalnya, kata Wahyu, bagaimana peta demografi pengguna internet yang ada di daerah itu. Jika belum ada bisa bekerja sama dengan kampus untuk melakukan riset, sebab secara nasional data penetrasi internet telah tersedia.
Selain Wahyu yang memberi materi “Lingkungan Media Digital Menuju Kemandirian dan Profesionalitas Media Siber”, diskusi yang dipandu Ketua AMSI Sultra, M Djufri Rachim, juga menghadirkan dua pengurus AMSI pusat, yakni Direktur Main Pictures & Direktur Berita Indonesia Link Machroni Kusuma yang membahas tentang “Inovasi dan Kreativitas Audio Visual Konten Media Siber”. Koordinator Wilayah AMSI/Founder Kabar Grup Indonesia Upi Asmaradhana membahas tentang “Kemandirian Perusahaan Pers Menghadapi Bisnis Media Siber.”
Komentar tentang post