Darilaut – Ikan tuna sirip kuning (madidihang) masih mengalami paceklik (masa sulit) di perairan Teluk Tomini.
Hingga Selasa 31 Agustus 2021, yellowfin tuna ukuran 30 kg ke atas masih sulit ditemukan atau ditangkap di Teluk Tomini.
“Ikan tuna ada, tapi hasil tangkapan umumnya berukuran kecil. Itu pun lokasi penangkapan bukan di Teluk Tomini,” kata pengusaha perikanan tuna Nur Hamid, Selasa (31/8).
Nur Hamid memiliki beberapa kapal yang khusus menangkap ikan tuna. Kapal ini tetap dioperasikan, meskipun tidak ada hasil tangkapan atau merugi karena tidak mencukupi dengan biaya operasional.
Kondisi menurunnya hasil tangkapan ikan tuna berukuran di atas 30 kg sudah dialami sejak awal tahun 2020.
Pada 2019 lalu, Nur Hamid mencatat hasil tangkapan ikan tuna sebanyak 700 ton. Wilayah operasi penangkapan ini berada di Teluk Tomini.
Dari 700 ton, sebanyak 537 ton dikirim ke Bitung, Sulawesi Utara, untuk komoditi ekspor.
Tahun 2020 hasil tangkapan ikan tuna menurun 100 ton, sedangkan 2021 dari Januari hingga Agustus hanya 15 ton.
Saat ini, umumnya hasil tangkapan ikan tuna berukuran kecil. Ikan ini lebih banyak dijual di pelelangan Kota Gorontalo.
“Menurun drastis hasil tangkapan ikan tuna,” ujar Nur Hamid.
Pengurus kapal penangkap ikan tuna, Feri Ishak, mengatakan untuk sekarang tuna madidihang ukuran 30 kg ke atas masih jarang di Teluk Tomini.
Komentar tentang post