Senin pagi, Organisasi Gerakan Pramuka Dunia (WOSM) mengatakan keberangkatan awal dari Saemangeum direncanakan karena cuaca buruk.
Penjelasan Organisasi Gerakan Pramuka Dunia melalui laman Scout.org, organisasi tersebut sudah menerima konfirmasi Senin pagi dari Pemerintah Republik Korea karena dampak Topan Khanun, keberangkatan awal direncanakan untuk semua peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 dari perkemahan di Saemangeum.

Pemerintah menginformasikan akan segera memberikan rincian rencana keberangkatan dan tempat yang akan menampung para peserta.
“Kami mendesak Pemerintah untuk mempercepat rencana keberangkatan dan menyediakan semua sumber daya dan dukungan yang diperlukan bagi para peserta selama mereka tinggal dan sampai mereka kembali ke negara asal mereka,” tulis Organisasi Gerakan Pramuka Dunia di laman Scout.org.
Hingga Selasa pagi ini, Badai Tropis (Tropical Storm) Khanun masih bergerak lambat di timur-timur laut Pulau Amami Oshima atau selatan Kagoshima, Prefektur Kagoshima, Selasa (8/9) pagi.
Sistem ini membawa angin kencang, gelombang tinggi dan hujan deras. Orang-orang yang berada dalam area dan jangkauan badai diminta untuk waspada.
Informasi yang dikeluarkan Badan Meteorologi Jepang – Japan Meteorological Agency (JMA), Selasa pukul 05.45 waktu setempat, Khanun dengan kekuatan siklon tropis yang berkembang ekstrem.
Komentar tentang post