Darilaut – Setelah menghantam pulau-pulau kecil di Selat Luzon dan wilayah daratan di Luzon Utara, Topan Super (Super Typhoon) Ragasa, mulai memasuki Laut Cina Selatan, Senin (23/9) dini hari.
Tinggi gelombang signifikan maksimum adalah 14,6 meter (48 kaki), kata Pusat Peringatan Topan Gabungan (JTWC).
Selama enam jam terakhir, menurut JTWC, Ragasa terletak 535 km di utara Manila, Filipina, dan telah bergerak ke arah barat dengan kecepatan 20 km per jam (11 knot).
Observatorium Hong Kong (HKO) mengatakan Topan Super Ragasa melintasi Selat Luzon Senin (22/9) dan dan memasuki Laut Cina Selatan bagian utara.
Topan ini diperkirakan secara bertahap akan mendekati pantai Guangdong. Di bawah pengaruh sirkulasinya yang luas, cuaca di wilayah pesisir akan mulai memburuk dengan cepat dan kecepatan angin meningkat secara signifikan.
Pada Rabu (24/9) akan sering terjadi hujan deras, badai petir, dan gelombang badai yang signifikan, dengan gelombang laut yang sangat tinggi serta gelombang pasang, kata HKO.
Layanan Administrasi Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA) mengatakan berdasarkan prakiraan lintasan, topan ini akan meninggalkan Wilayah Tanggung Jawab Filipina Selasa.
Menurut Badan Meteorologi Pusat Taiwan (CWA) pada Senin pukul 23.00 waktu setempat, topan super Ragasa berjarak sekitar 280 kilometer barat daya Eluanbi.