Darilaut – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan kejadian gempa bumi dan tsunami di Palu dua tahun lalu sangat mengguncang dunia. Peristiwa tersebut sebagai anomali, karena sama sekali di luar dugaan.
“Pertama karena mekanisme patahannya strike slip yang biasanya tidak membangkitkan tsunami, namun dalam hal ini gempabumi Palu mengakibatkan longsor bawah laut dan menimbulkan tsunami, yang kedua karena tsunaminya datang dengan sangat cepat 2 menit setelah gempa terjadi,” kata Dwikorita, Senin (28/9).
Bencana gempabumi dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala 2 tahun lalu tercatat sebagai salah satu bencana paling mematikan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia.
Dwikorita mengatakan, target BMKG ke depan adalah bagaimana peringatan dini tsunami BMKG bisa disampaikan lebih cepat di menit ke 2-3, setelah gempabumi terjadi.
Hal ini disampaikan untuk memperingati 2 tahun peristiwa gempabumi dan tsunami Palu, yang digelar Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG.
Kegiatan ini dalam bentuk Litbang Webinar Series #2 dengan tema “Dua tahun gempabumi dan tsunami Palu: Tantangan dan peluang ke depan!”
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman baru dari pakar tentang kegiatan serta riset-riset terbaru terkait monitoring dan mitgasi gempabumi dan tsunami.
Komentar tentang post