Di Republik Dominika, operator selam secara aktif berkontribusi pada sains warga dengan dukungan organisasi non-pemerintah lokal seperti Reef Check (mitra implementasi Sirip Hijau di negara tersebut) dan Yayasan Studi Kelautan Dominika.
Mereka melakukan pemantauan kesehatan karang, penyakit kehilangan jaringan karang batu dan pemantauan mamalia laut.
Data yang dikumpulkan dianalisis dan digunakan secara lokal oleh pengelola taman laut, secara nasional oleh pengelola perikanan dan lingkungan, dan secara internasional oleh organisasi, termasuk badan PBB, untuk membantu memantau dan merawat terumbu karang dengan lebih baik.
Laporan Sintesis IPCC Maret 2023 memperingatkan bahwa aktivitas manusia telah menyebabkan pemanasan global dan menyerukan “transisi yang cepat dan berjangkauan luas di semua sektor dan sistem” untuk mengamankan “masa depan yang dapat ditinggali dan berkelanjutan untuk semua.”
Hari Terumbu Dunia (World Reef Day) yang diperingati pada tanggal 1 Juni setiap tahun, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya terumbu karang bagi kesehatan planet.
Ilmuwan warga (Citizen scientists) yang terjun untuk konservasi laut juga berperan untuk mengumpulkan data dan informasi tentang ekosistem terumbu karang.
Data dan informasi tersebut untuk Dekade Ilmu Kelautan PBB untuk Pembangunan Berkelanjutan – United Nations Decade of Ocean Science for Sustainable Development (2021–2030) yang sedang berlangsung.
Komentar tentang post