PADA pertengahan Juli 2018, tim Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) memgambil lokasi ke Pulau Sembilan, Sinjai. Peserta ekspedisi ini berasal dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Kondisi Pulau Sembilan tidak seperti 30 tahun lalu, 1988. Pulau Sembilan mengalami krisis ekosistem, akibat penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan bius.
Selain itu, pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Ini antara lain yang menjadi tantangan peserta ENJ di Pulau Sembilan.
Deputi Koordinasi Sumberdaya Manusia, Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan, banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal di Pulau Sembilan.
Dengan kehadiran mahasiswa melalui Ekspedisi Nusantara Jaya diharapkan dapat membantu menggali potensi yang ada, agar keadaan semakin lebih baik.
“Saya berharap agar tim ENJ Unhas dapat menggali permasalahan yang ada dan memberikan solusinya,” ujar Safri.
Menurut Safri, pada 1988, Pulau Sembilan memiliki kekayaan ikan berlimpah. Mudah mendapatkan ikan hanya dengan cara menggunakan tombak saat air surut.
Safri mengingatkan, sampah masih menjadi permasalahan utama yang telah banyak merusak ekosistem. Karena itu, dengan adanya tim ENJ Unhas, secara bersama-sama dengan masyarakat dapat mengatasi masalah tersebut.*
Komentar tentang post