Oleh: Funco Tanipu
Founder The Gorontalo Institute
Waktu itu penanda bagi manusia. Ada tanda saja masih tidak sadar, bagaimana kalau tidak ada tanda?
Kita bersyukur ada momentum seperti tahun baru, untuk menjadi tanda bahwa kita adalah makhluk yang serba terbatas, dan dibatasi waktu.
Apa pelajaran dari pergantian tahun? Kita berupaya belajar bahwa tidak ada yang kebetulan dalam setiap pergantian waktu. Waktu telah diatur dan telah ditetapkan. Kuasa manusia tidak ada selain belajar menjalani, karena manusia hanya ditentukan waktunya batasnya.
Allah, Sang Pengatur dan Penentu Waktu, seringkali kita abaikan, bahkan dalam beberapa hal sengaja kita lupakan. Kita menjalani dan melintasi waktu bahkan menuhankan hal-hal yang tidak semestinya. Seperti, soal rezeki yang kita sendiri sering memelihara hubungan dengan rezeki itu, bukan dengan Pemilik Rezeki.
Demikian pula soal jodoh, kepanikan dan kekhawatiran terkait pengaturan jodoh membuat banyak dari kita sering panik hingga gusar, padahal jodoh bukanlah kebutuhan apalagi kepentingan, jodoh adalah ketetapan.
Selama tahun 2023, kita mempertontonkan hingga merayakan bahwa banyak tuhan selainNya, selain Allah. Secara teoritik, kita begitu lancar mengucapkan La Ilaha Illah, tiada Tuhan selainNya. Tapi pada pelaksanaan, kita jutaan kali gagal mempraktikkan. Hingga penyangkalan kita pada Nabi Muhammad SAW sebagai kerangka teknis implementasi kehidupan dariNya.