THE Living Oceans Foundation milik Pangeran Khaled Bin Sultan telah melakukan penelitian terumbu karang di Kaledonia Baru. Ini adalah bagian dari Ekspedisi Terumbu Karang Global (Global Reef Expedition).
Banyak peneliti dari berbagai negara, secara bersama-sama terlibat dalam kegiatan ini. Namun, hingga saat ini, belum banyak orang Indonesia mendapatkan kesempatan ikut bersama-sama dalam ekspedisi tersebut.
Peneliti Indonesia pertama yang terlibat pada Global Reef Expedition adalah Eghbert Elvan Ampou, Ph.D.
“Sampai sekarang pun belum ada peneliti Indonesia yang terlibat ikut serta dalam program tersebut,” kata Eghbert Elvan kepada Darilaut.id, Senin (14/1).
Pengalaman mengikuti Ekspedisi Terumbu Karang Global berlangsung pada 27 Oktober – 25 November 2013. Ekspedisi ini dengan mengambil lokasi di barrier reef New Caledonia (Kaledonia Baru).
Di kapal riset yang digunakan untuk ekspedisi ini terdapat sejumlah anak buah kapal (ABK) yang berasal dari Indonesia. Meski terdapat beberapa ABK orang Indonesia, untuk peneliti belum ada dari Indonesia.
“ABK Indonesia kaget karena akhirnya ada orang Indonesia yang bisa bergabung,” ujarnya.
Penelitian di Kaledonia Baru bersamaan dengan Institut de recherche pour le développement (IRD), Prancis dan National Coral Reef Institute di Florida, USA. Ini merupakan kajian terintegrasi ekosistem terumbu karang dan membuat basisdata Sistem Informasi Global yang berisi citra satelit, peta habitat dan peta batimetri. Selain itu, transek yang dipotret untuk mendokumentasikan ekosistem terumbu karang dan data biota laut terkait lainnya.
Komentar tentang post