BOTOL plastik bukan hanya untuk membuat filamen 3D printing. Dosen ITB, Dr Mardiyati bersama Tim Green Polymer Lab juga melakukan penelitian lain tentang limbah plastik.
Salah satunya mendaur ulang sampah plastik menjadi bahan kerajinan. Bahkan ada yang tertarik atas hasil sampah daur ulangnya untuk dijadikan alat praga edukasi anak yang akan dipamerkan di Kedutaan Belanda.
“Harapan yang ingin disampaikan, saya selalu ingin mendorong mahasiswa untuk berkarya menghasilkan produk yang sangat bermanfaat untuk masyarakat atau menjawab segala keresahan yang ada di masyarakat,” kata Mardiyati.
Menurut Mardiyati, ketika kita melakukan penelitian bukan hanya sekadar menyelesaikan tugas dan ada laporan. “Saya lebih suka ada masalah apa di masyarakat dan apa yang bisa kita lakukan bagi penelitian kita dan kembali lagi manfaatnya untuk masyarakat,” ujarnya.
Sebagai dosen ITB, Mardiyati sejak 2016 hingga 2018 melakukan penelitian mengenai pemanfaatan sampah botol plastik sebagai bahan filamen untuk produk 3D printing. Penelitian tersebut berjudul “Preparation of 3D Printing Filament Made From Thermoplastic Waste“.
Hasilnya, tutup dan botol plastik minum dapat dibuat filamen 3D printing.
Pemanfaatan dan permintaan filamen cetak 3D meningkat secara signifikan. Sementara filamen cetak 3D komersial yang tersedia di pasaran bahannya mahal. Apalagi, bahan ini masih impor dari luar negeri.
Komentar tentang post