Bogor – Darah biru dari kepiting tapal kuda (ketam tapak kuda) digunakan NASA (Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat) sebagai bahan penyeteril pesawat ulang alik.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Akhmad Fauzi M.Sc mengatakan, harga per liter darah kepiting tapal kuda yang sudah diekstrak bernilai hingga USD 60 ribu.
Hal ini dikatakan Prof Fauzi dalam seminar nasional The 10th Greenbase yang diadakan di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor (3/11).
Tema yang diangkat dalam seminar ini “Sukseskan Ekonomi Biru, Wujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia”. Seminar The 10th Greenbase diselenggarakan Resource and Environmental Economics Student Association (REESA) Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL) IPB.
Seperti dikutip laman ipb.ac.id, menurut Fauzi, potensi nilai dari bisnis kelautan Indonesia besar dan luar biasa. Tapi, karena ketidaktahuan kita, nilai tersebut tidak termanfaatkan.
Prof Fauzi mencontohkan salah satu hasil laut yang benilai ekonomi tinggi adalah kepiting tapal kuda yang memiliki darah berwarna biru.
Berdasarkan catatan Darilaut.id, kepiting tapal kuda atau ketam tapak kuda termasuk satwa laut yang dilindungi. Biota laut dengan nama ilmiah Tachipleus gigas ini termasuk yang dilindungi berdasarkan PP Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Ketam Tapak Kuda termasuk “fosil hidup”. Spesies ini termasuk salah satu yang bertahan dari kepunahan massal di bumi, ratusan juta tahun lalu.
Satwa ini, memiliki darah biru yang sesungguhnya. Hidupnya lebih banyak di kawasan mangrove.
Dalam bahasa Inggris spesies ini disebut Horseshoe crab. Bahasa lokal untuk satwa ini biasa disebut Mimi atau Belangkas.
Bentuk tubuhnya mirip ikan pari, dengan ekor memanjang. Ketam tapak kuda memiliki 10 mata.
Dalam dunia kedokteran, darah Tachipleus gigas sangat berharga karena digunakan untuk bahan penguji endotoksin dan dapat mendiagnosis penyakit. Darahnya yang biru berisi hemosianin, yang mahal harganya.
Harga yang mahal ini membuat ketam tapak kuda rawan diselundupkan.*
Berlangganan untuk menerima notifikasi berita terbaru Dari Laut Indonesia
Komentar tentang post