Darilaut – Seluruh dunia menyadari bahwa alam merupakan penyangga kehidupan bagi masyarakat bumi. Dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni 2020, yang mengangkat tema “TIME FOR NATURE”, membawa masyarakat internasional untuk lebih memahami bahwa kehidupan sangat bergantung dengan alam. Baik untuk kebutuhan pangan, udara bersih, air, bahan obat-obatan dan jasa lingkungan lainnya.
Selain itu, manusia juga perlu menyadari arti penting makhluk hidup lainnya seperti hewan (satwa) yang dalam berkehidupan saling bersinggungan sebagai makhluk penghuni bumi.
Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu, mengatakan pandemi (Covid-19) telah menunjukan ketergantungan yang sangat erat antara manusia, satwa dan lingkungan. Kehilangan keanekaragamani hayati tidak hanya meningkatkan kerentanan manusia terhadap penyebaran penyakit, namun juga menjadi ancaman bagi sistem pangan, produksi pertanian dan mata pencaharian masyarakat.
Hal ini disampaikan dalam webinar yang diselenggarakan Food and Agriculture of the United Nations ((FAO) di Roma tanggal 5 Juni untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia 2020,
Direktur Jenderal Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, mengatakan, pengalaman Indonesia dalam mengelola keanekaragaman hayati melalui pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan dari aspek ekologi maupun sosial.
Komentar tentang post