Darilaut – Laut Flores termasuk salah satu jalur sirkulasi Arus Lintas Indonesia (Arlindo). Menurut peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Widodo Setiyo Pranowo, Laut Flores sangat penting untuk diteliti.
Pada bulan April tahun ini Pusat Hidro-Oseanografi TNI-AL (Pushidrosal) menggelar Ekspedisi Jala Citra 3 “Flores”. Kolaborasi riset antara Pushidrosal, BRIN, Kementerian/Lembaga lain dan juga Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan untuk menguak misteri yang ada di Laut Flores.
Menurut Widodo data hasil riset bukan hanya digunakan untuk kepentingan karya tulis ilmiah saja. Melainkan juga untuk akselerasi teknologi dan penyusunan kebijakan pembangunan maritim nasional untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Widodo dari Kelompok Riset Interaksi Atmosfer-Laut dan Variabilitas Iklim – Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, BRIN, melakukan reviu proposal-proposal riset terkait Oseanografi.
Sementara peneliti BRIN, Marfasran Hendrizan dari Kelompok Riset Iklim dan Lingkungan Masa Lampau melakukan tinjauan proposal-proposal riset terkait atmosfer.
Marfasran menyarankan mengenai kegiatan ini narasumber lebih dahulu menilai substansi, kemudian Pushidrosal mempertimbangkan kemampuan teknis dan waktu. Pushidrosal mereview dari segi teknis bukan substansi.
Selain itu, dua BRIN tersebut menjadi dewan pakar oseanografi dan dewan pakar paleo-oseanografi untuk me-review proposal-proposal yang masuk dari berbagai lembaga riset universitas, BRIN, maupun kementerian lainnya.
Kepala Pusat Riset Iklim dan Atmosfer – BRIN, Albertus Sulaiman saat menghadiri FGD Pushidrosal pada Kamis, (9/3) di Jakarta, mengatakan, Ekspedisi Jala Citra 3 “Flores” Tahun 2023 Pushidrosal bertujuan untuk mendapatkan informasi detail terkait batimetri, sumberdaya geologi, oseanografi dan biota di laut Flores.
Menurut Albertus ekspedisi tidak hanya berhenti sebagai artikel ilmiah di jurnal nasional atau internasional saja, melainkan bisa digunakan untuk rujukan kebijakan tata ruang laut nasional, dan membangun konsep mitigasi bencana.
FGD dihadiri akademisi dan para stakeholder dengan narasumber pakar kelautan. Hal ini untuk lebih menajamkan, memberikan saran masukan, serta melengkapi pandangan ilmiah para peneliti yang akan terlibat dalam kegiatan ekspedisi nantinya.
FGD ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Ekspedisi Jala Citra 3 di Flores. Launching kegiatan ini direncanakan pada bulan April 2023, dan akan berlangsung selama dua bulan dengan menggunakan KRI Spica-934.
Komentar tentang post