Darilaut – Gurita selimut berjenis kelamin betina untuk pertama kali ditemukan nelayan Lemito, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Teluk Tomini.
Ketua Kelompok Studi Lingkungan (KSL) Paddakauang Umar Pasandre, kemudian mengambil video dan foto gurita tersebut di Desa Lemito Pantai.
Spesies ini, kata Umar, disebut boboca atau gurita. Dalam bahasa Bajo disebut Guta.
Namun, gurita ini tidak seperti yang biasanya ditangkap nelayan. Menurut Umar, ketika ditemukan spesies ini seperti dalam keadaan terbungkus jubah atau mukena.
Saat pertama kali ditemukan di permukaan laut berwarna kuning, sedang mengapung.

“Ini langka, nelayan mendapatkan di laut Lemito, di permukaan laut,” kata Umar.
Menurut Umar, spesies ini mirip dengan suntung batu. Namun beda dengan suntung batu yang juga biasa ditangkap nelayan.
Gurita langka tersebut ditemukan nelayan bernama Ini Dundung (35 tahun) pada hari Rabu 18 Agustus 2021. Ukuran panjang tubuh spesies ini 60 cm dan panjang lengan 1 meter, dengan berat 2,6 kg.
Setelah ditemukan gurita ini dimasukkan dalam boks ikan.
Karena sudah 2 hari dalam boks ikan, jubah gurita tersebut yang semi transparan mengalami kerusakan. Sehingga yang sekilas terlihat hanya lengan yang panjang dan bagian tubuh.
Berdasarkan rekaman video dan foto yang dikirim Umar Pasandre, Darilaut.id melakukan identifikasi awal. Masih terdapat sisa jubah transparan yang bisa dikenali, meski sebagian besar telah rusak.
Spesies ini memiliki delapan lengan, empat lengan pendek dan empat lengan panjang.
Terdapat bagian jubah semi transparan yang awalnya sebelum rusak menghubungkan antar lengan yang panjang.
Hasil identifikasi sementara Cephalopoda ini masuk dalam genus Tremoctopus atau Gurita Selimut (blanket octopus).
Untuk identifikasi Darilaut.id menggunakan buku yang diterbitkan Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO, 2014) dengan judul: Cephalopods of the World an Annotated and Illustrated Catalogue of Cephalopod Species Known to Date Volume 3.
Gurita selimut bersifat pelagis yang dapat ditemukan di lautan subtropis dan tropis. Hidup di antara terumbu karang, hewan ini sering berpindah-pindah lokasi perairan atau nomaden.
Sebagai makhluk laut yang anggun, gurita selimut dapat beradaptasi dengan berbagai suhu laut yang dijelajahi.
Reproduksi hewan ini sangat menguras tenaga hingga berujung pada kematian. Jantan yang sangat kecil dalam bereproduksi akan mematahkan lengan ketiganya, setelah itu akan mengalami kematian.

Lengan ketiga gurita jantan biasanya di bagian kanan. Saat kawin, pejantan akan memasukkan ujung lengan ke dalam rongga mantel betina dan ke dalam saluran telur.
Betina kemudian mampu menyimpan satu atau lebih spermatofor sampai diperlukan untuk membuahi telur selama pemijahan.
Mengutip Barrierreef.org masa hidup gurita selimut 3 sampai 5 tahun. Betina akan membawa lebih dari 100.000 telur.
Induk betina ini biasanya akan mengalami kematian setelah telur menetas.
Gurita selimut betina memiliki ukuran super dan jubah yang panjang menutupi lengannya. Panjangnya bisa mencapai 2 meter, sementara jantan hanya berukuran 2,4 cm.
Artinya, gurita selimut memiliki perbedaan ukuran terbesar di dunia hewan. Berbeda dengan betina, gurita selimut jantan tidak memiliki selimut atau jubah.
Jubah ini dapat dilipat di bawah lengan dan bisa dilepas ketika gurita dalam kesulitan. Cara ini untuk mengalihkan perhatian pada pemangsa.
Gurita selimut adalah karnivora. Makanan sebagian besar terdiri dari ikan yang lebih kecil.

Namun, yang menarik dari gurita selimut ini memiliki salah satu metode berburu mangsa yang paling aneh: menggunakan tentakel yang diambil dari ubur-ubur api beracun sebagai senjata.
Gurita selimut akan memangsa ubur-ubur api yang sangat beracun dan kebal terhadap sengatannya yang mematikan.
Klasifikasi
Kingdom: Animalia
Phylum: Mollusca
Class: Cephalopoda
Subclass: Coleoidea
Superorder: Octopodiformes
Order: Octopoda
Suborder: Incirrata
Superfamily: Argonautoidea
Family: Tremoctopodidae
Genus: Tremoctopus
Saat ini, terdapat empat spesies masing-masing Tremoctopus gelatus, Tremoctopus gracilis, Tremoctopus robsoni, dan Tremoctopus violaceus. Ada yang diusulkan sebagai spesies tersendiri dan sub spesies seperti Tremoctopus scalenus, Tremoctopus violaceus gracilis dan Tremoctopus violaceus violaceus.
Usulan ini tidak diterima dan dianggap masih sama seperti empat spesies yang sudah ada.
Sejauh ini belum ada laporan mengenai gurita selimut yang tertangkap atau ditemukan di perairan Indonesia.
Gurita selimut dalam Daftar Merah Spesies Terancam IUCN (International Union for Conservation of Nature atau Uni Internasional untuk Konservasi Alam) masuk kategori Least Concern (LC) atau tidak mengkhawatirkan.
Meskipun spesies Least Concern memiliki risiko kepunahan yang lebih rendah atau tidak mengkhawatirkan, namun tetap penting dalam hal keanekaragaman hayati global. Apalagi belum banyak diketahui mengenai biota laut ini.
Beberapa spesies Least Concern mengalami penurunan jumlah populasi. Status LC artinya, spesies yang dikategorikan telah dievaluasi terhadap kriteria Daftar Merah, tidak memenuhi syarat masuk Criticcaly Endangered (CR, terancam kritis), Endangered (EN, terancam bahaya), Vulnerable (Vu, rentan) dan Near Threatened (NT, mendekati terancam).
Penting untuk memantau spesies ini dan mengembangkan tindakan konservasi yang tepat untuk mencegah menjadi terancam di masa depan. Verrianto Madjowa
Komentar tentang post