Jakarta – Hasil validasi data yang dilakukan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap (DJPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terjadi peningkatan tangkapan benih sidat di Kabupaten Cilacap dan Kebumen.
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, M Zulficar Mochtar, nampak jika dibandingkan periode yang sama tahun 2018, maka hasil tangkapan benih ikan sidat di Kabupaten Cilacap pada semester I tahun 2019 meningkat sebesar 23 persen. Di Kabupaten Kebumen meningkat hingga 536 persen, sedangkan di Kabupaten Sukabumi turun sebesar 37 persen.
Penurunan hasil tangkapan benih sidat glass eel di Sukabumi diduga dipicu faktor musim kemarau lebih panjang dari tahun sebelumnya dan sungai mengering sehingga benih sidat tidak masuk ke sungai.
Hasil validasi data ini berlangsung di Bogor 21 hingga 23 Agustus lalu, saat ini, harga benih ikan sidat mencapai Rp 1,8 juta per kilogram.
Sekretaris DJPT KKP, Yuliadi mengatakan, pendataan benih sidat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan data sidat yang runtun waktu, konsisten dan teratur. Sistem pendataan yang ada selama ini hanya fokus untuk ikan konsumsi semata. Pendataan benih, belum optimal.
“Perputaran ekonomi di sisi ini cukup tinggi sehingga nelayan yang terlibat dalam rantai bisnis ini harus terdata dengan baik. Bila terdata dengan baik, sumbangsih kegiatan perikanan dari aktivitas ini akan meningkat secara signifikan sekaligus bahan analisis untuk pengelolaan perikanan sidat yang berkelanjutan,” ujar Yuliadi.
Komentar tentang post